Berita Bireuen
Syukri, Perancang Jengki Ie Juga Rancang Program Lainnya, Ingin Cot Jrat Jadi Kawasan Agropolitan
Ia ingin menjadikan Desa Cot Jrat sebagai kawasan agropolitan. Program itu sudah lama digagasnya dan sudah dituangkan dalam rencana kerja.
Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Mursal Ismail
Tepatnya kawasan terpadu meliputi wisata, bisnis, budidaya, tempat pendidikan, pelatihan, penelitian atau teknik dan manajemen.
Ia merancang di Desa Cot Jrat terdapat satu tempat pengolahan sampah terpadu.
Artinya tempat pemilahan dan pengolahan sampah yang dikelola oleh Posyantekdes yang penjualannya menjadi unit usaha Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Cot Jrat.
“Juga tempat pelatihan pengelolaan sampah secara terpadu, sehingga sampah tidak lagi dipandang sebagai gangguan atau ancaman, tetapi dapat berdaya guna dan bernilai ekonomis.
Selanjutnya, pembuatan pupuk organik dengan memanfaatkan kotoran hewan dari budidaya ternak sekitarnya.
“Budidaya cacing tanah (lumbricus rubellus), prinsipnya cacing adalah pengurai sampah organik
menjadi pupuk organik, cacing juga sebuah komoditi,” paparnya.
Desa Cot Jrat juga dirancang sebagai lokasi budidaya ternak, kambing dan kolam ikan, budidaya tanaman mulai dari sayur maupun palawija serta tanaman obat keluarga.
Bila tanaman sayur berkembang dapat dilakukan atraksi petik sayur organik baik di sawah maupun di kebun.
Di Cot Jrat ada sejumlah embung dan bisa dibangun embung baru bisa dijadikan objek wisata.
Embung adalah bangunan konservasi air berbentuk kolam/cekungan untuk menampung air dari hujan, parit atau sungai kecil, mata air serta sumber air lainnya untuk mendukung usaha pertanian pangan (hortikultura), perkebunan dan peternakan.
Embung yang akan dibangun di kawasan ini adalah merupakan cekungan alami, wisata kuliner juga
memungkinkan.
Syukri memperlihatkan satu rencana besar yang telah dirancangnya disusun dengan rapi serta penjelasan memadai.
"Tujuan utama menjadikan Cot Jrat kawasan agropolitan dengan berbagai kegiatan. Untuk sistem produksi milik masyarakat yang efisien, produktif, berdaya saing tinggi dan berkelanjutan melalui pengelolaan sumber daya
domestik secara optimal dan berkesinambungan," jelasnya
Sasaran menurut Syukri antara lain utamanya terbuka lapangan kerja, memiliki sistem usaha produktif yang berdaya saing tinggi, berkeadilan dan berkelanjutan.
Persoalan sekarang katanya, modal kerja, dukungan pemerintah menjadi penting sehingga keinginan menjadikan kawasan agropolitan tercapai.
“Saya bersama perangkat desa, masyarakat hanya selaku penggagas, menyusun tim, merancang program, dukungan sangat dibutukan,” harapnya. (*)