Breaking News

Update Corona di Abdya

Setelah 2 Warga Positif Corona Meninggal, Anggota Keluarganya juga Harus Diswab, Tapi Ini Kendalanya

Dengan demikian ada kepastian mereka juga ikut positif Covid-19 atau tidak, setelah hasilnya nanti keluar dari laboratorium.

Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Mursal Ismail
For Serambinews.com
Safliati SST MKes, Kepala Dinkes/Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Abdya.     

Kepala Dinkes Abdya, Safliati SST MKes dihubungi Serambinews.com, Minggu (13/9/2020) menjelaskan, anggota keluarga dan warga yang terjadi kontak erat dengan almarhumah A (37) dan MH (49) di Kecamatan Babahrot, harus diambil sampel swab untuk diperiksa di laboratorium.

Hasil tacking yang dilakukan Kepala Puskesmas Babahrot bekerja sama dengan Anggota Muspika setempat berhasil didata ada sekitar 27 orang yang harus diambil sampel swab.

Masing-masing 13 orang yang terjadi kontak erat dengan almarhumah J, perempuan dan sekitar 14 orang yang terjadi kontak erat dengan almarhumah MH.

“Jumlah tersebut bisa berkurang atau bertambah,” katanya.

Pengambilan sampel swab yang agak terlambat, menurut Safliati karena kendala cool bok (termos tempat sampel swab) yang dimiliki belum dikembalikan dari Banda Aceh.

“Ada tiga unit cool bok berisikan sampel swab yang kita kirim beberapa waktu lalu ke Dinkes Aceh, belum dikembalikan, sementara cool bok yang lain tak ada lagi,” kata Kepala Dinkes Abdya, Safliati.

Tapi info terakhir yang diperolehnya bahwa cool bok tersebut akan dikirim Dinkes Aceh, Minggu malam ini.

“Jika cool bok dikirim malam ini, maka pengambilan swab terhadap puluhan anggota keluarga almarhum  J dan MH, direncakan dimulai besok (Senin),” kata Kepala Dinkes Abdya, itu.

Namun, jika tidak dikembalikan (dikirim) cool bok, bagaimana kita kirim sampel swab yang baru diambil,” ungkap Safliati.

Lalu, bagaimana jika pihak keluarga juga menolak diambil sampel swab seperti penolakan fardhu kifayah secara prokes beberapa hari lalu, Kepala Dinkes Safliati menjelaskan, Kepala Puskesmas Babahrot sudah berkoordinasi dengan Anggota Muspika setempat, termasuk dengan Kepala Desa/Keuchik Gampong setempat.

Diharapkan tidak ada lagi anggota keluarga yang menolak untuk diambil sampel swab, mengingat  sangat penting dilakukan oleh petugas kesehatan untuk kemaslahatan bersama, sekaligus  upaya  percepatan penanganan Covid-19. (*)       

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved