Webinar For-JAK, Jubir Kemenlu Teuku Faizasyah, Mantan Dubes Kanada, Diterima Hangat Mantan GAM
Ia menceritakan “kenangan” itu saat berbicara dalam Webinar bertajuk 'Kepak Sayap di Tanah Rantau'.
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Mursal Ismail
Tapi diajarkan rasa cinta budaya Aceh. Nah budaya ini bisa mempersatukan orang-orang Aceh di perantauan. Ini satu modal orang Aceh di perantauan,” ujarnya.
“Kita ingin melihat Aceh bersatu tidak hanya di perantauan tapi juga di Aceh sendiri.
Kita tidak cukup nyaman kalau mendengar cerita bahwa di Aceh pimpinan tidak kompak, sesama pimpinan ada pengelompokan dan lain-lain. Ini juga jadi satu hikmah untuk bersatu di daerahnya,” kata Teuku Faizasyah.
Ia sendiri menyadari, akan sulit berbuat sesuatu membangun Aceh kalau di Aceh sendiri tidak kompak.
“PR (pekerjaan rumah) masih banyak. Mungkin karena perjalanan sejarah Aceh penuh tantangan dan pergolakan, sehingga tidak cukup energi membangun Aceh dari dalamnya sendiri,” ujar Teuku Faizasyah.
Terkait dengan jaringan atau networking, Teuku Faizasyah melihatnya sebagai pintu masuk saja. Terlebih di lingkungan dunia diplomasi yang sangat dinamis dan dituntut adaptasi secara cepat.
Sebaliknya Nezar Patria, menyebutkan, mencapai kesuksesan bagi masyarakat Aceh di perantauan, penting rasanya membangun networking atau jaringan, sehingga bisa saling mendukung satu sama lain.
Dengan adanya jaringan yang luas, maka akan memudahkan mengembangkan karir atau usaha.
"Networking adalah kata kunci, itu bisa membantu kita di perantauan," kata Nezar.
Nezar mengatakan, menukar informasi sangatlah penting, apalagi didukung dengan adanya komunitas-komunitas masyarakat Aceh di perantauan.
"Intinya harus mau belajar yang kuat dan kita juga harus menjaga koneksi kita atau jaringan dengan semua kalangan, karena sangat penting menjaga hubungan dengan sesama daerah," kata Dewan Pembina For-JAK ini.
Namun yang paling penting bagi perantau adalah harus ada sikap rendah hati, sehingga mudah diterima di lingkungannya.
Kemudian, diperlukan kemampuan beradaptasi, kreativitas, berpikir positif, dan jangan gampang menyerah.
Presiden Aceh Business Club (ABC) Sabri Aly mengatakan, perantau sangat penting membangun jaringan, apalagi jika ia seorang pebisnis. Tanpa jaringan dan mitra, akan sulit mengembangkan usaha.
Pengusaha asal Montasik, Aceh Besar ini menambahkan, mencapai kesuksesan butuh perjuangan.