Webinar For-JAK, Jubir Kemenlu Teuku Faizasyah, Mantan Dubes Kanada, Diterima Hangat Mantan GAM

Ia menceritakan “kenangan” itu saat berbicara dalam Webinar bertajuk 'Kepak Sayap di Tanah Rantau'.

Penulis: Fikar W Eda | Editor: Mursal Ismail
For Serambinews.com
Para pembicara dalam Webinar Forum Jurnalis asal Aceh di Jakarta, Sabtu (12/9/2020) malam 

Pasalnya memulai bisnis atau usaha butuh proses dan jatuh bangun. Mulailah dari yang kecil, kemudian terus mengembangkannya hingga berhasil.

"Saya berharap bagi yang di perantauan janganlah berputus asa. Saya kira yang dibutuhkan semangat perjuangan, seperti yang dilakukan nenek moyang kita dulu," kata Sabri. 

Pria ini pernah bekerja sebagai loper koran hingga sukses jadi pengusaha berbagai unit usaha di Jakarta.

Kepala Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) Almuniza Kamal S.STP, M.Si mengatakan, BPPA sebagai perwakilan Pemerintah Aceh yang menghubungkan Aceh dengan Jakarta dan daerah lainnya, sangat mendukung warga Aceh yang berkarir atau menuntut ilmu di luar daerah, terutama Jakarta.

"Keberadaan badan penghubung, adalah menghubungkan, dan mengeksekusi, kegiatan-kegiatan sosial seperti melakukan fardhu kifayah dengan memulangkan jenazah masyarakat Aceh kurang mampu yang meninggal di Jabodetabek," kata Almuniza.

Kemudian kata Almuniza, bagi masyarakat Aceh yang kurang mampu berobat ke Jakarta, pihaknya juga memberikan fasilitas tempat tinggal di Rumah Singgah, serta ambulans.

"Selain itu kita juga memperkenalkan budaya Aceh. Seperti tahun lalu kita menyandingkan kebudayaan Aceh dengan Sunda, dandan lainnya. Kemudian juga tradisi kuliner dan tari yang kita kembangkan," katanya.

BPPA juga saat ini kata Almuniza, sedang mendata masyarakat Aceh di Jabodetabek.

Pendataan itu dilakukan melalui website yang dibangun oleh tim IT BPPA.

"Kami dalam hal ini melakukan kerja sama dengan komunitas Taman Iskandar Muda (TIM). Banyak hal yang kita lakukan," katanya.

Sebelumnya Ketua For-JAK, Salman Mardira mengatakan, diskusi online ini bagian dari misi Fo-JAK, yakni membangun budaya diskusi dan penyampaian gagasan serta aspirasi.

"Kami sengaja memilih isu ini sebagai tema diskusi karena menurut kami ini sangat penting, karena membangun dan mengembangkan jaringan salah satu kunci sukses di perantauan.

Orang jika merantau tapi gagal membangun jaringan, maka akan sulit mengembangkan diri dan meraih kesuksesan," kata lelaki asal Ulim, Pidie Jaya ini. (*)

  

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved