Luar Negeri

Fajar Baru Bagi UEA dan Bahrain Seusai Tandangtangani Abraham Accord dengan Israel

Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain menandatangani perjanjian bersejarah dengan Israel dalam sebuah upacara yang diawasi Donald Trump di Washington.

Editor: M Nur Pakar
AFP/SAUL LOEB
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kiri), Presiden AS Donald Trump, dan Menteri Luar Negeri UEA Abdullah bin Zayed Al-Nahyan (kanan) tersenyum saat penandatanganan Perjanjian Abraham di Gedung Putih, Washington DC, Selasa (15/9/2020). 

"Setelah beberapa dekade perpecahan dan konflik, kami menandai awal Timur Tengah baru," kata Trump.

“Kami di sini siang ini untuk mengubah arah sejarah," tambahnya.

Sebelumnya dia mengatakan lima atau enam negara lagi siap untuk juga membuka hubungan dengan Israel.

Netanyahu menyebut hari itu sebagai poros sejarah yang menandai fajar baru perdamaian.

“Pada akhirnya itu bisa mengakhiri konflik Arab-Israel untuk selamanya,” katanya.

Acara tersebut dihadiri 700 orang termasuk mantan duta besar AS untuk PBB Nikki Haley dan mantan perdana menteri Inggris Tony Blair.

Sebelumnya, Menteri Negara Urusan Luar Negeri UEA, Anwar Gargash, mengatakan kesepakatan itu telah menembus penghalang psikologis dan merupakan jalan ke depan bagi kawasan itu.

Setelah upacara tersebut, Menteri Transportasi dan Telekomunikasi Bahrain dan Menteri Transportasi Israel membahas kerja sama, lapor kantor berita Bahrain (BNA).(*)

UEA dan Bahrain Tandatangani Pakta Damai dengan Yahudi di AS, Hamas Tembakkan Roket ke Israel

UEA dan Bahrain Tandatangani Abraham Accord di Washington

UEA Tetap Ngotot Beli Jet Siluman F-35 dari AS

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved