Berita Aceh Utara
RSUD Cut Meutia Dirikan Tenda Screening Pasien di Depan IGD, Apa Tujuannya?
Tujuan didirikan tenda tersebut ternyata untuk mengantisipasi penularan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dari pasien kepada para tenaga kesehatan
Penulis: Jafaruddin | Editor: Saifullah
Laporan Jafaruddin | Aceh Utara
SERAMBINEWS.COM,LHOKSUKON – RSUD Cut Meutia Aceh Utara pada Kamis (17/9/2020), mendirikan tenda di depan ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) untuk screening terhadap pasien yang akan berobat ke rumah sakiT (RS) tersebut.
Tujuan didirikan tenda tersebut ternyata untuk mengantisipasi penularan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dari pasien kepada para tenaga kesehatan (nakes).
Sebab, dalam beberapa pekan terakhir, ruang IGD sudah beberapa kali ditutup sementara, untuk penyemprotan cairan disinfektan agar steril kembali.
Karena ada beberapa pasien yang ternyata terpapar Covid tapi tidak diketahui petugas, kontak dengan tenaga medis dan juga bersentuhan dengan alat kesehatan di ruang itu.
“Karena itu, tadi pagi kita langsung mendirikan tenda dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di depan IGD," jelas Jalaluddin.
• Awas! Salah Pertolongan Pertama Bagi Korban Tenggelam Bisa Berakibat Fatal, Begini Cara yang Benar
• VIDEO Terjaring Razia Karena tak Pakai Masker, Pengendara Sepmor Dihukum Ucapkan Pancasila
• Satu dari Tujuh Kasus Virus Corona Adalah Petugas Medis, Ini 3 Hal yang ‘Menghantui’ Mereka
"Tenda itu nantinya akan difungsikan untuk screening setiap pasien yang berobat ke RS,” ujar Humas RSUD Cut Meutia Aceh Utara ini kepada Serambinews.com, Kamis (17/9/2020).
Menurut Jalaluddin, tenda screening itu nanti akan berfungsi sebagai penyaring terhadap masyarakat yang diduga kontak erat dengan pasien kasus covid-19, atau bahkan terpapar corona.
“Jadi di tenda tersebut nantinya akan ditempatkan dokter dan petugas yang akan melakukan pemeriksaan awal terhadap pasien yang berobat,” ulasanya.
"Sehingga bila nantinya ada pasien yang reaktif Covid-19, dapat segera dibawa ke ruang isolasi, dan tidak langsung ke ruang IGD," imbuh dia.
Degan begitu, urai Jalaluddin, tidak mengganggu pelayanan kesehatan di ruang IGD. Karena ruangan IGD tersebut harus buka 24 jam, tidak boleh ditutup meskipun sementara.
• Lagu Bintang Kecil Viral di TikTok, Ternyata dinyanyikan Oleh Pemuda Asal Gayo
• 5 Pejabat Korut Ditembak Mati Rezim Kim Jong-Un, Gegara Bahas Ekonomi Negara Saat Pesta Makan Malam
• Pria Terjelek Ini merupakan Seorang Selebriti Uganda, Dia Bahkan Sudah Menikah Sebanyak Tiga Kali
“Selama ini, ada yang ditutup sementara dua sampai tiga jam untuk penyemprotan cairan disinfektan. Ini terjadi karena ada pasien yang masuk ke ruang IGD, belakangan diketahui reaktif corona,” paparnya.
Selain itu, setiap pasien yang berobat ke RSUD Cut Meutia juga akan diperiksa suhu tubuhnya, karena saat ini jumlah pasien covid terus bertambah.
“Hari ini, 17 bed (tempat tidur) yang berada dalam dua ruangan yang disiapkan khusus untuk pasien Covid sudah penuh dan ini pertama kali terjadi penuh pasien, sejak mewabahnya virus corona,” ungkap Jalaluddin.
Karena itu, pihaknya saat ini sedang mencari solusi terhadap persoalan tersebut, sehingga bila ada penambahan pasien positif Covid-19 bisa ditampung.
“Rencana kita, ruangan Pinere itu akan kita sekat lagi, sehingga nantinya pasien positif Covid-19 dapat diisolasi dalam ruangan tersebut,” pungkasnya.(*)