Breaking News

Update Corona di Banda Aceh

Warga Hilang Penciuman di Lambaro Skep Diminta Lapor, Dinkes Segera Semprot Lokasi Terpapar Covid-19

Saya minta lapor ke petugas jangan mengambil kesimpulan sendiri. Kalau tidak lapor mereka nanti berpotensi akan menjadi carier (pembawa virus) bagi

Penulis: Ansari Hasyim | Editor: Ansari Hasyim
For Serambinews.com
Kadiskes Kota Banda Aceh, Lukman SKM MKes 

Laporan Ansari I Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh mengimbau warga Desa Lambaro Skep, Kecamatan Kuta Alam yang mengalami penurunan kemampuan indera penciuman mencium bau, pusing dan mual agar melapor ke aparat desa.

Hal ini dinilai penting untuk medeteksi lebih dini kemungkinan telah terjadinya kluster baru covid-19 di Lambaro Skep yang salah satu gejala paling umum ditemui adalah hilang atau menurunnya kemampuan indera penciuman, mual dan pusing.

"Kalau ada warga yang mengalami hal demikian, hilangnya kemampuan indera penciuman, segera melapor ke aparat desa," ujar Kepala Dinas Kesehatan Lukman SKM M Kes yang dikonfirmasi Serambines.com, Kamis (17/9/2020).

Berdasarkan laporan yang diterima Serambinews.com di sekitar rumah yang masih bertetangga dengan Er (45), wanita positif covid-19 di Lr Durian, Desa Lambaro Skep, sejumlah warga mengeluh mengalami penurunan kemampuan indera penciuman untuk mencium bau.

Tapi beberapa di antara mereka juga mengaku ada yang sembuh dengan minum obat mandiri karena enggan ke rumah sakit.

Namun pada saat yang bersamaan sejumlah kasus baru serupa dengan keluhan menurunnya kemampuan indera penciuman dan mual juga terus bermunculan di sekitar tempat tinggal warga. Beberapa di antaranya juga mengeluh pusing.

Hingga saat ini warga yang mengaku sembuh sendiri maupun sedang sakit kebanyakan belum ada yang melapor ke pihak desa.

Mereka yang mengklaim diri sembuh juga belum melakukan rapid tes maupun uji swab untuk memastikan apakah warga setempat terpapar covid-19 atau tidak.

Positif Covid-19, Satu Keluarga di Lambaro Skep Diisolasi, Warga Lainnya Hilang Penciuman dan Mual

Ketua DPRK Minta Lokasi Terpapar Covid-19 di Lambaro Skep Disemprot Disinfektan, Warga Diuji Swab

"Beberapa warga yang sakit menutupi kalau dirinya sakit, dan baru mengabari setelah merasa sembuh sendiri," ujar seorang warga kepada Serambinews.com.

Beberapa pihak mendorong agar kasus ini dapat ditanggapi serius Gugus Tugas Covid-19 Kota Banda Aceh, Dinkes Kota maupun pihak Puskesmas Kuta Alam dan kecamatan.

Kadinkes Kota Banda Aceh Lukman SKM menegaskan suatu tindakan yang salah apabila ada sejumlah warga yang mengeluh menurunnya kemampuan indera penciuman disertai mual dan pusing tidak melapor ke aparat desa.

"Kalau memang benar begitu terjadi, adalah satu sikap yang salah apabila mengambil kesimpulan sendiri, apalagi sampai menyatakan sudah sembuh," ujarnya.

Menurutnya kasus tersebut perlu telusuri lebih jauh. Karena itu, diperlukan adanya laporan warga agar pihak Dinkes dan Puskesmas setempat dapat menindaklanjutinya sesuai dengan protokol kesehatan.

"Saya minta lapor ke petugas jangan mengambil kesimpulan sendiri. Kalau tidak lapor mereka nanti berpotensi akan menjadi carier (pembawa virus) bagi yang lain," terangnya.

Menurut laporan, tidak hanya satu keluarga yang mengalami gejala pusing, mual dan menurunnya kemampuan indera penciuman. Keluhan ini juga dialami oleh beberapa warga lain yang saling bertetangga.

Besok disemprot disinfektan

Sementara itu pihak Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh segera menjadwalkan penyemprotan disinfektan di rumah wanita Er (45), warga Lr Durian yang terkonfirmasi positif covid-19.

"Laporan dari Pukesmas Lampulo sudah masuk, kita akan melakukan disinfektan khusus di rumah warga yang positif, kalau betul hasil swab positif, besok bisa segera disemprot," ujar Lukman.

Menurutnya penyemprotan disinfektan dilakukan untuk memutuskan mata rantai dan mematikan virus kemungkinan lengket di gagang pintu, dinding dan kamar.

Selain itu, pihak Dinkes juga akan melakukan uji sampel lendir tenggorokan dan hidung atau uji swab kepada anggota keluarga Er yang positif covid-19.

"Kalau ada satu saja tidak mau diswab, maka akan gagal sebab ini sudah menjadi kluster keluarga," ujarnya.

Bagi anggota keluarga yang tidak menunjukkan gejala diminta untuk tetap isolasi mandiri di rumah.

Sedangkan bagi anggota keluarga yang menunjukkan gejala klinis serius disarankan untuk berobat ke rumah sakit dan melakukan isolasi.

"Kalau tidak bergelaja isolasi di rumah," tukas Lukman.

Seperti diketahui Er (45), warga Lr Durian, Lambaro Skep positif Covid-19 berdasarkan hasil uji sampel swab yang dikeluarkan UPTD Laboratorium Kesehatan dan Pengujian Alat Kesehatan Dinkes Aceh tertanggal 16 September 2020.

Er kepada Serambinews.com, Kamis (17/9/2020) mengatakan sebelum mengetahui terpapar covid-19 dan merasakan gejalanya, ia sempat kontak langsung dengan beberapa warga di sekitar tempat tinggal yang mengaku mengalami kehilangan kemampuan indera penciuman untuk mencium bau.

Selain itu Er juga punya riwayat bepergian mengunjungi keluarga yang meninggal karena covid-19 di desa setempat.

Tidak hanya merasa kehilangan kemampuan indera penciuman untuk mencium bau, Er juga mengalami sesak atau berat di dada saat bernapas disertai batuk, sakit kepala, pusing, mual, kembung, dan diare.

Merasa tak enak badan, pada Senin 14 September 2020 Er melakukan uji swab atau uji sampel lendir tenggorokan dan hidung di Labkes Dinkes Aceh.

Dua hari kemudian hasilnya dinyatakan positif covid-19.

Keuchik Desa Lambaro Skep Tarmizi Hamid yang dikonfirmasi Serambinews.com mengatakan pihaknya telah berupa maksimal untuk mengingatkan warga dan memberi arahan-arahan agar warga desa patuh pada Protokol Kesehatan.

"Sudah berulang kali kita ingatkan warga harus ikut dan patuh pada protokol kesehatan. Tapi nampaknya ada yang masih enggan untuk mematuhinya," ujarnya.

Tarmizi menyebutkan demikian pula dengan kasus terbaru terkait adanya sejumlah warga desa yang mengakui kehilangan kemampuan indera penciuman, belum ada yang melapor kepada pihaknya.

"Kalau ada yang lapor pasti akan kita tindaklanjuti. Kalau mereka mau diswab bisa kita lapor ke Puskesmas, selanjutnya Puskesmas akan memberi rekomendasi untuk dibawa ke Dinas Kesehatan. Berikutnya Dinas akan memberi rekom untuk swab dan itu gratis. Orang-orang yang bersangkutan yang mengalami gejala bisa mengirim KTP dan BPJS ke saya," ujarnya.

Tarmizi menyebutkan pihaknya sudah mengeluarkan peringatan kepada warga agar mematuhi Protokol Kesehatan sejak ada kasus warga setempat meninggal karena terpapar covid-19.

"Kalau ada laporan silakan dilaporkan, sekarang masalahnya kalau ada petugas yang datang menyemprot disinfektan ada kesan mereka mengucilkan, ini masalahnya," ujar Tarmizi.

Dia tambahkan menyusul ada beberapa laporan warga yang mengalami penurunan kemampuan indera penciuman, pihaknya segera menindaklanjuti berkoordinasi dengan pihak Puskesmas dan kecamatan.

Menurut data sejauh ini warga yang meninggal terpapar Covid-19 di Lambaro Skep empat orang, dan tujuh orang positif dalam isolasi mandiri.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved