Berita Aceh Tamiang
Sikapi Aduan Pedagang Ikan, DPRK Aceh Tamiang Akan Kroscek Penyaluran Bantuan Modal UMKM
“Hari ini, kami belum bisa memberi jawaban. Besok kami panggil dulu instansi yang dilibatkan untuk didengarkan penjelasannya,” kata Fadlon.
Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Saifullah
Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang
SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - DPRK Aceh Tamiang segera melakukan kroscek terkait aduan pedagang ikan yang belum mendapat bantuan langsung tunai (BLT) atau bantuan modal untuk Usaha Mikro Kecil, dan Menengah (UMKM).
Wakil Ketua DPRK Aceh Tamiang, Fadlon selaku Koordinator Komisi I dan II di hadapan pedagang ikan menjelaskan, kroscek ini dilakukan dengan memanggil sejumlah instansi yang dilibatkan dalam penyaluran batuan tersebut dan melakukan peninjauan lapangan.
“Hari ini, kami belum bisa memberi jawaban. Besok kami panggil dulu instansi yang dilibatkan untuk didengarkan penjelasannya,” kata Fadlon kepada pedagang ikan yang beraudiensi, Rabu (23/9/2020).
Ketua Komisi I DPRK Aceh Tamiang, Muhammad Irwan sedikit membocorkan pihak yang akan dimintai penjelasannya oleh dewan.
Menurut Muhammad Irwan, para pihak yang akan dipanggil DPRK di antaranya seluruh camat di Aceh Tamiang yang berjumlah 12 orang dan perwakilan dua bank yang dilibatkan sebagai penyalur bantuan.
• Pedagang Ikan Protes Penyaluran BLT UMKM di Aceh Tamiang, Tuding tak Transparan dan ‘Main Mata’
• Fakta Baru Terungkap! Pelaku Habiskan Uang Hasil Menipu untuk Narkoba dan Wanita Malam di Medan
• Wali Kota Subulussalam Launching Bansos Beras untuk 4.133 KPM, Masing-masing Dapat 15 Kg/Bulan
“Untuk sesi pertama ini, pedagang hanya perwakilan saja yang boleh hadir mengingat keterbatasan tempat dan untuk mematuhi protokol kesehatan,” ujar politisi yang lebih dikenal Wan Tanindo ini.
Sementara Ketua Komisi II DPRK Aceh Tamiang, Salbiah menambahkan, usai pemanggilan itu pihaknya akan melakukan peninjauan lapangan untuk memastikan penerima bantuan memiliki usaha.
“Jangan sampai tuduhan miring tentang penerima yang tidak memiliki usaha ini terbukti. Kita mau bantuan ini betul-betul disalurkan sesuai aturan,” ungkapnya.
Diketahui, sejumlah pedagang ikan di Pasar Pagi Kualasimpang menuding penyaluran BLT UMKM tidak transparan.
Pasalnya tak satu pun pedagang ikan di pasar pagi yang berjumlah lebih 30 orang mendapat bantuan sebesar Rp 2,4 juta perorang tersebut.
• Gara-gara Ular Piton, Jalanan Macet Parah Hingga Polisi Tutup Akses Jalan
• BREAKING NEWS - Jumlah Kasus Positif Corona di Aceh Singkil Meledak
• Pergi Sendirian Mandi ke Sungai, Warga Singkil Ditemukan Mengapung tak Bernyawa
Fakta ini membuat para pedagang ikan menjadi curiga kalau proses penyaluran yang melalui Datok Penghulu dan Disperindagkop tersebut diwarnai aksi ‘main mata’.
“Jangan salahkan kami kalau kami curiga karena faktanya hari ini, tidak satu pun dari kami menerima bantuan UMKM ini,” tukas seorang pedagang ikan, Iriansyah, di Ruang Komisi I DPRK Aceh Tamiang.
Iriansyah memastikan pihaknya telah melengkapi persyaratan yang dibutuhkan untuk mendapatkan bantuan modal tersebut.
Dia pun menjelaskan, para pedagang ikan telah membentuk dua kelompok berdasarkan lokasi jualan, pasar atas dan pasar bawah sesuai arahan perangkat kampung.