Breaking News

Anak Din Minimi Lulus Jadi Prajurit TNI AD, Segera Jalani Latihan di Rindam IM Mata Ie

Rizki Maulana (18) anak pertama mantan pimpinan kelompok bersenjata Aceh Timur, Din Minimi atau Nurdin bin Ismail Amat (41) lulus jadi anggota TNI AD

Penulis: Seni Hendri | Editor: Muhammad Hadi
KIRIMAN DIN MINIMI/KOLASE SERAMBINEWS.COM
Foto (KIRI): Nurdin Ismail alias Din Minimi bersama anggota keluarga termasuk putranya yang lulus seleksi TNI-AD. (KANAN): Din Minimi bersama Pangdam IM Mayjen TNI Hassanuddin. 

Laporan Seni Hendri l Aceh Timur

SERAMBINEWS.COM, IDI – Rizki Maulana (18) anak pertama mantan pimpinan kelompok bersenjata di Aceh Timur, Din Minimi atau nama lengkap Nurdin bin Ismail Amat (41) lulus menjadi anggota TNI AD.

Rizki lulus Seleksi Sekolah Calon Bintara Prajurit Karier TNI – AD atau (Secaba PK) TNI AD tahun 2020.

“Alhamdulillah lulus. Karena sudah kita perjuangkan sesuai dengan niat tulus kita,” ungkap Din Minimi panggilan akrab Nurdin Ismail kepada Serambinews.com, Sabtu (26/9/2020) malam.

Din Minimi, mengatakan keinginan anaknya masuk TNI berdasarkan niatnya sendiri.

Anggota Din Minimi Hanya 66 Orang

“Usai tamat sekolah katanya ingin jadi TNI. Lalu saya bina mental, fisik, dan kesehatannya.

Alhamdulillah, atas niat tulusnya lulus jadi Anggota TNI. Saya tak bisa bayangkan,” ungkap Din terharu.

Atas kelulusan anaknya, menjadi anggota TNI, Din Minimi, mengucapkan terimakasih atas dukungan berbagai pihak.

Terutama Pangdam Iskandar Muda (Pangdam IM) Mayjen TNI Hassanudin SIP MM, mantan Kepala BIN Sutiyoso yang telah memberikannya pencerahan, dan memfasilitasinya meletakan senjata 28 Desember 2015 lalu.

Termasuk dukungan Danrem 011/Lilawangsa Kolonel Achmad Daniel Chardin kala itu.

Hari Ini, Positif Corona di Aceh Bertambah 190 Kasus, Total Meninggal 150 Orang

Achmad Daniel Chardin yang saat ini berpangkat bintang dua atau Mayor Jenderal (Mayjen) dan menjabat Wadanpussenif Kodiklatad.

Dulu Daniel Chardin yang pernah berjanji kepada istrinya mendukung Rizki menjadi TNI untuk memperkuat keutuhan NKRI setelah tamat sekolah.

Saat ini anaknya, kata Din, sedang menjalani karantina, di Mata Ie, sejak dinyatakan lulus 25 September 2020 lalu.

Aanaknya akan menjalani mengikuti pendidikan di Resimen Induk Daerah Militer (Rindam IM) pada 28 September 2020 mendatang.

Manny Pacquiao Terima Tantangan Conor McGregor Demi Negara, Untuk Bantu Korban Covid-19 di Filipina

Rizki, kata Din, anak pertama bersama istri tercintanya, Herlinawati.

Dua anaknya lagi yakni, Mahdalena kelas II SMP Julok, dan Miranda masih SD di Ladang Baro.

Sementara Rizki sendiri alumni SMA Buket Seuraja Julok, Aceh Timur yang tamat tahun 2020 ini.

“Kami sangat bahagia, termasuk neneknya.

Mohon doanya semoga anak saya sukses dan sehat dalam menjalankan tugas nantinya,” ungkap Din Minimi, yang mengaku rutinitasnya saat ini berkebun di Ladang Baro, Aceh Timur.

Kisah Kepala BIN Temui Din Minimi

Kepala Badan Intelijen Negara Sutiyoso menceritakan pengalamannya selama mencoba mendekati pimpinan kelompok bersenjata Din Minimi.

VIDEO - Menegangkan, Detik-detik Penyelamatan Enam Orang dan Satu Wanita Hamil dari Kapal Terbalik

Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut menyebutkan dia telah menjalin komunikasi melalui sambungan selular dengan Din Minimi selama satu bulan sebelum bertemu Senin (28/1/2015).

Nomor telepon Din Minimi didapat pria yang memiliki sapaan akrab Bang Yos dari pemonitor asing perdamaian Aceh, Juha Christensen.

Komunikasi diakui Bang Yos berlangsung secara intens, sampai akhirnya dia menyambangi Din Minimi di persembunyiannya.

Sutiyoso diberikan syarat hanya ditemani dua orang saat akan menemui Din Minimi.

Valentino Rossi Resmi Gabung Petronas Yamaha SRT

Akhirnya Kepala BIN hanya membawa satu ajudan dan satu pengawal untuk datang ke tempat persembunyian Din Minimi.

Lokasi persembunyian mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka itu, digambarkan Sutiyoso, berada di tengah hutan dan sangat jauh dari keramaian.

"Dari bandara Lhokseumawe, tempat saya mendarat, masih sekitar tiga atau empat jam perjalanan," kata Sutiyoso di Sasana Manggala Praja Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Selasa (29/12/2015).

Selama perjalanan di dalam hutan Aceh yang berlangsung Senin (28/12/2015), Sutiyoso mengaku dia merasa terus dalam pantauan anak buah Din Minimi.

Ternyata 8 Senjata Api yang Dimusnahkan di Polres Aceh Utara Milik Anggota Din Minimi

Beberapa kali, saat mendekati markas Din Minimi, Bang Yos juga mendapat cegatan dari kelompok eks GAM tersebut.

"Tapi saya ikut saja, itu sudah prosedur mereka," katanya.

Sesampai di camp Din Minimi, Sutiyoso menyebutkan dirinya diajak untuk berangkat ke rumah Din Minimi yang berada Desa Ladang Baro, Kecamatan Julok, Kabupaten Aceh Timur.

Sesampai di rumah Din Minimi, keluarganya datang menghampiri dengan tangisan.

Hal itu terjadi karena Din dan keluarganya telah terpisah selama empat tahun karena lari dari kejaran pihak keamanan ke dalam hutan.

Di rumah Din Minimi, Sutiyoso menyebutkan, dijamu dengan baik.

"Kami membicarakan masalah tersebut sambil makan-makan," kata Bang Yos.

Rapat dengan Doni Monardo, Plt Gubernur Sebut Aceh Perlu RS Lapangan Tangani Pasien Covid-19

Setelah pembicaraan berlangsung hingga larut malam, akhirnya Din Minimi dan Sutiyoso bersepakat.

Sutiyoso menerima penyerahan diri Din Minimi dan harus menyerahkan senjatanya.

Selasa (29/12/2015) pagi, Din Minimi melaksanakan apel bersama anak buahnya dan menyampaikan hasil diskusinya bersama Kepala BIN.

Anak buah Din Minimi, sebut Bang Yos, langsung tampak enggan menyerahkan senjata yang telah lama bersamanya.

Bang Yos yang merupakan seorang purnawirawan TNI, mengaku dapat memahami rasa enggan anak buah Din Minimi untuk menyerahkan senjata.

Mobil Wanita Muda Tabrak Keluarga Pengemis, Ibu Meninggal, Kakak dan Anak Kritis

"Senjata itu sudah ada bersama mereka selama empat tahun. Itu sudah seperti istri mereka," kata Bang Yos.

Beberapa anak buah Din Minimi juga tampak bersembunyi karena hendak menyerahkan senjatanya.

Senapan yang berjumlah 15 pucuk berjenis AK 47, disebut Bang Yos dalam keadaan sudah berkarat.

Penyerahan diri Din Minimi dianggap Kepala BIN usai penyerahan senjata.

Dia juga sempat menelpon Gubernur Aceh, Zaini Abdullah agar merangkul kelompok Din Minimi.

Menatap Indahnya Suasana Malam Kota Banda Aceh dari Puncak Glee Gurah

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved