Luar Negeri

China Klaim Miliki 24 Ribu Masjid, Negara Komunis Ini Bantah Tuduhan Hancurkan Belasan Ribu Masjid

Perkiraan ini dianalisis dan dibuat dengan menggunakan citra satelit, dan berdasarkan sampel dari 900 situs keagamaan sebelum 2017, termasuk masjid.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Mursal Ismail
Kevin Frayer/Getty Images via Guardian
Bendera China berkibar di atas masjid yang sudah ditutup oleh pihak berwenang di Kota Tua Kashga, China. Sebuah masjid bersejarah yang dibangun pada 1540, Masjid Agung Kashga, sudah dihancurkan oleh pemerintah China. 

Perkiraan ini dianalisis dan dibuat dengan menggunakan citra satelit, dan berdasarkan sampel dari 900 situs keagamaan sebelum 2017, termasuk masjid.

SERAMBINEWS.COM - Kementerian Luar Negeri China membantah klaim yang disebutkan oleh sebuah lembaga pemikir Australia bahwa, mereka telah menghancurkan ribuan masjid di wilayah Xinjiang.

Kemenlu China mengklaim ada lebih dari 24.000 masjid di wilayah itu, dan mengungkapkan lebih banyak masjid per kapita daripada banyak negara Muslim lainnya.

Lembaga Kebijakan Strategis Australia (ASPI) telah merilis laporan pada hari Kamis (24/9/2020) yang memperkirakan sekitar 16.000 masjid di Xinjiang telah dihancur atau rusak akibat kebijakan Pemerintah China yang komunis itu.

Laporan itu mengungkapkan bahwa, sebagian besar masjid di wilayah itu telah dihancurkan sejak 2017.

Warga Suku Uighur berkumpul usai menjalankan shalat di Masjid Id Kah di Kashgar, Xinjiang, China bagian barat, 19 April 2015. Pihak berwenang China telah membatasi ekspresi agama di Xinjiang, yang telah memicu perlawanan. (AFP PHOTO / GREG BAKER)
Warga Suku Uighur berkumpul usai menjalankan shalat di Masjid Id Kah di Kashgar, Xinjiang, China bagian barat, 19 April 2015. Pihak berwenang China telah membatasi ekspresi agama di Xinjiang, yang telah memicu perlawanan. (AFP PHOTO / GREG BAKER) (AFP PHOTO / GREG BAKER)

Perkiraan ini dianalisis dan dibuat dengan menggunakan citra satelit, dan berdasarkan sampel dari 900 situs keagamaan sebelum 2017, termasuk masjid, tempat suci, dan situs keramat.

“Pemerintah China telah memulai kampanye sistematis dan disengaja untuk menulis ulang warisan budaya Daerah Otonomi Uighur Xinjiang, dan untuk membuat tradisi budaya asli itu tunduk pada 'bangsa China',” kata laporan ASPI.

China Jalankan lebih dari 380 Fasilitas Penahanan di Xinjiang, Muslim Uighur Juga Ditahan di Kamp

Mengutuk Normalisasi Hubungan UEA-Israel, Di Mana Negara-negara Arab Saat Muslim Uighur Ditindas?

"Di samping upaya koersif lainnya untuk merekayasa ulang kehidupan sosial dan budaya Uighur dengan mengubah atau menghilangkan bahasa, musik, rumah, dan bahkan metode diet Uighur.

Kebijakan Pemerintah China telah secara aktif menghapus dan mengubah elemen kunci dari warisan budaya nyata mereka," kata laporan itu.

Menanggapi laporan tersebut, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin menyebut tuduhan itu hanyalah ‘fitnah’.

Presiden China Xi Jinping
Presiden China Xi Jinping ((REUTERS/JASON LEE))

Penegasan itu disampaikanya selama konferensi pers pada hari Jumat (25/9/2020).

Wang mengatakan ASPI telah menerima dana asing untuk membuat segala macam kebohongan terhadap China.

"Jika kami melihat jumlahnya, ada lebih dari 24.000 masjid di Xinjiang, yang sepuluh kali lebih banyak daripada di AS," kata Wang.

Artinya, menurut Wang, setiap satu masjid untuk 530 Muslim di Xinjiang.

Muslim Uighur Kerja Paksa, Produksi APD dan Masker Pesanan Banyak Negara

Human Rights Watch Sorot Kondisi Muslim Uighur di Cina, ‘Mereka Alami Mimpi Buruk’

China Robohkan Masjid untuk Bangun Toilet Umum di Uighur, Begini Reaksi Pakistan

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved