Viral Medsos
5 Kali Serang Indonesia di Sidang PBB, Netizen Indonesia Serbu Instagram Vanuatu
Warganet yang menyerang setiap postingan Vanuatu tidaklah dalam bentuk kritik yang membangun, melainkan rasis, penghinaan budaya dan pengutukan.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM – Sejak kemarin, Senin (28/9/2020) tagar Vanuatu bertengger di jajaran trending topik Twitter Indonesia.
Sejumlah media memberitakan soal Vanuatu yang sudah lima kali menyerang Indonesia di Sidang PBB terkait permasalahan Papua.
Pada Sidang PBB ke 75 yang digelar pada Minggu (27/9/2020), Perdana Menteri Vanuatu, Bob Loughman mengungkapkan adanya tindakan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di provinsi itu.
Negara Vanuatu ini memang suka ikut campur mengenai masalah Papua dalam Sidang Majelis Umum PBB.
Hal itu dimulai dari sejak Sidang PBB ke-71 tahun 2016 silam.
Sejumlah isu kerap dilontarkan, yang pada intinya Vanuatu menginginkan kemerdekaan bagi Bumi Cendrawasih.
Dalam Sidang PBB ke-75, Diplomat Perwakilan Indonesia, Silvany Austin Pasaribu langsung membantah tudingan tersebut dengan menggunakan hak jawabnya.
Silvany bahkan mengatakan apa yang dilakukan Vanuatu sebagai tindakan memalukan.
• Selain Vanuatu, Ini Negara-negara di Pasifik yang Kerap Ganggu Kedaulatan RI di PBB
“Sangat memalukan bahwa negara satu ini selalu memiliki obsesi berlebihan mengenai bagaimana Indonesia bertindak atau memerintah negaranya sendiri,” ujarnya dikutip dari Kompas.com.
Ia mengungkapkan bahwa, dirinya bingung dengan sikap Vanuatu, yang selalu berusaha mengajari negara lain, tanpa memahami prinsip fundamental dari Piagam PBB.
Menurutnya, dalam piagam tersebut sudah jelas bahwa setiap negara harus saling menghargai dan tidak ikut campur dalam urusan domestik negara lain.
“Setiap negara harus saling menghormati kedaulatan dan integritas wilayah negara lainnya,” katanya.
Silvany pun menegaskan jika Vanuatu belum memahaminya, jangan coba-coba menceramahi negara lain.
Diplomat Indonesia itu juga mengatakan bahwa, Indonesia menjunjung tinggi HAM bahwa setiap manusia memiliki kedudukan yang sama di mata hukum.
Selain itu, dia juga mengungkapkan bahwa Indonesia turut serta dalam konvensi internasional untuk mengakhiri diskriminasi, yang anehnya Vanuatu tidak ikut mendatangani.
• Bocah Suspect Covid-19 Menangis Mencari Ibunya, Petugas Medis Memeluk Untuk Menenangkannya
• Netralitasnya Mulai Diragukan, Para Ahli Desak PBB Lakukan Reformasi