Tarif Impor ke Australia Nol Persen Termasuk Komoditi Kopi, Peluang Besar untuk UMKM Indonesia

Konsulat Jenderal (Konjen) RI di Melbourne, Australia bekerjasama dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kementerian Desa dan Pembangunan..

Penulis: Fikar W Eda | Editor: Jalimin
For Serambinews.com
Dirjen Otda Kemendagri, Akmal Malik. 

Laporan Fikar W Eda | Jakarta

 

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Konsulat Jenderal (Konjen) RI di Melbourne, Australia bekerjasama dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kementerian Desa dan Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes dan PDT) dan Ikatan Alumni Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan (IKAPTK) mengadakan kegiatan Webinar Indonesia - Australia Business Forum membahas IACEPA (Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership) dan Peluang bagi Eksportir Indonesia ke Australia, Rabu (30/09/2020).

Webinar tersebut diikuti ribuan peserta, terdiri dari para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), para pelaku usaha lokal dan nasional serta para pejabat daerah yang menangani pembinaan UMKM dan Perdagangan secara online.

Tujuan pelaksanaan Webinar adalah untuk memfasilitasi peluang ekspor ke Australia bagi para pelaku usaha lokal serta mendiseminasikan kerjasama ekonomi antara Australia dan Indonesia.

Dalam kesempatan itu, Spica Tutuhatunewa, Konsul Jenderal RI untuk Victoria dan Tasmania mengatakan bahwa kegiatan ini sangat strategis untuk mendorong UMKM di Indonesia mengembangkan bisnisnya ke Australia karena saat ini kerangka kerjasama ekonomi antara Pemerintah Australia dan Indonesia telah ditanda tangani dimana tarif impor beberapa jenis barang ke Australia dari Indonesia diturunkan menjadi 0 persen. Dia sangat mengapresiasi kerjasama dan kolaborasi yang pertama dan sangat baik antara KJRI Melbourne, Kemendagri, Kemendes PDT dan IKAPTK.

Hal sama diungkapkan oleh Akmal Malik, Dirjen Otda yang juga menyambut baik kegiatan ini dan berharap akan ada kolaborasi kolaborasi lanjutan setelah ini. Dia juga berharap agar UMKM dapat mengambil peluang ini.

Besok, Batas Akhir Pendaftaran Balon Rektor IAIN Lhokseumawe

Gagal Naik Tanjakan, Truk Kontainer Bermuatan Gula Terbalik di Bukit Panjang Aceh Tamiang

Nelayan Aceh Jalani Tes Swab di Jakarta sebelum Dipulangkan ke Aceh

"Saya berharap para pelaku UMKM dapat memanfaatkan peluang ini sehingga nanti bisa melakukan kegiatan expor dan impor ke dan dari Australia. Jika sepuluh persen saja dari peserta hari ini berhasil mengembangkan usahanya sampai ekspor maka dapat dibayangkan betapa besarnya dampak kegiatan ini dalam membantu proses pemulihan ekonomi nasional saat ini." kata Akmal dalam sambutannya.

Selain itu, dia berharap banyak pada pejabat daerah yang hadir. "Saya berharap setelah webinar ini, para pejabat daerah dapat mengambil manfaat dan kesempatan berupa jaringan dan ilmu untuk pengembangan UMKM daerah," ungkap Akmal dengan bersemangat.

Sementara itu, Taufik Madjid, Plt Sekjen Kementerian Desa PDTT juga menerangkan strategisnya kegiatan hari ini. "Kegiatan ini sangat strategis buat kami, untuk membantu pemulihan ekonomi nasional," ungkap Taufik.

Dia juga menerangkan bahwa saat ini telah terjadi perubahan paradigma dimana pembangunan desa diarahkan untuk menuju kemandirian desa.

Peran BUMDES menjadi penting dalam meningkatkan kemandirian desa, sehingga BUMDES diharapkan dapat menjadi salah satu pelaku bisnis yang tidak hanya menjangkau pasar lokal namun juga pasar nasional dan internasional. Diharapkan dengan kegiatan ini, BUMDES yang ada dapat mengambil peluang untuk melakukan ekspansi usahanya ke Australia.

Webinar tersebut menghadirkan tiga narasumber utama yaitu Muniroh Rahim, Koordinator Fungsi Ekonomi KJRI Melbourne, Ayu Siti Maryam, Kepala ITPC Sydney dan William Ho, Regional Manager PT Indofood.

Muniroh Rahim menjelaskan tentang peluang bisnis di Australia bagi para UMKM dengan memanfaatkan Kerjasama Ekonomi antara Pemerintah Indonesia dan Australia yang ditandatangani tahun 2020 yang menghapuskan berbagai tarif impor di Australia.

Dia mengatakan "IACEPA” ini memberikan peluang kepada seluruh UMKM untuk dapat menjual produknya ke Australia. Setidaknya ada 12 produk yang tarif impornya menjadi 0% seperti cokelat, kelapa, macadamia, (pisang, mangga, dan melon), kopi, teh, dan rempah, beras, minyak sawit, furniture, pakaian, alas kaki, perhiasan dan tekstil.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved