Berita Abdya
Nidar Ratna Ayu, Bersyukur Jadi Muslimah, Kisah Sekeluarga Asal Tapanuli Selatan Sumut Jadi Mualaf
Nidar Ratna Ayu, satu di antara tujuh putri Fatimah mengucapkan kalimat syahadat, dibimbing Said Firdaus, Imam Masjid At-Taqwa, Kecamatan Manggeng
Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Mursal Ismail
Mereka juga sangat terharu atas dukungan moril dan materil dari banyak pihak, baik dari Aceh Selatan dan Abdya.
“Ini rahmat Islam yang kami rasakan. Moga-moga kami bahagia dalam Islam untuk selamanya,” tambah gadis berumur 18 tahun ini. Resmi memeluk agama Islam, maka kesaharian pun berubah total.
Bersama ibu dan adik-adiknya mulai berpakaian muslimah dan belajar tata cara shalat lima waktu.
“Ayah dan abang dan adik saya yang laki-laki shalat jumat yang pertama di masjid setelah mengucapkan syahadat,” katanya.
Beruntung, Nidar Ratna Ayu bisa belajar bacaan surat pendek dan belajar doa-doa dari istri Arbulan, tidak lain adalah makwonya sendiri.
Bimbangan masyarakat atau siapa saja tentu sangat diharapkan sehingga pelaksanaan ibadah bisa lebih sempurna secara perlahan-lahan.
Gadis yang mulai memakai jilbab ini mengaku senang melihat keseharian kehidupuan masyarakat Aceh, ramah dan suka membantu orang lain, seperti terhadap mereka.
Ratna Ayu dengan senang hati pula mengikuti orang tuanya untuk menetap di Labuhan Haji, Aceh Selatan.
• Ruang Tamu Bergaya Skandinavia, Memadukan Tesktur Warna Terang Dengan Konsep Minimalis
• Bantuan Pesantren di Masa Covid-19 Tahap II Sebesar 1 Triliun Cair Pekan Depan
• Demo Ricuh, Polisi Tangkap dan Lempar Anak Laki-laki 16 Tahun dari Jembatan, Polisi Sebut Ia Jatuh
Menangis haru
Seperti diberitakan Serambinews.com kemarin, keluarga mualaf asal Tapanuli Selatan, Sumatera Utara (Sumut) menangis haru setelah mengucapkan kalimat syahadat di Masjid Baitul Fallah Dusun Ujong Blang, Gampong Kuta Trieng, Kecamatan Labuhan Haji Barat, Kabupaten Aceh Selatan, Jumat (2/10/2020).
Saudara baru umat muslimi ini terdiri atas seorang laki-laki bersama dua anak, satu menantu dan satu cucu, dengan kesadaran sendiri masuk Agama Islam.
Mereka berasal dari Desa Gunung Baringin, Kecamatan Angkola Selatan, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumut.
Mereka adalah, Eti Sama Gea (45), bersama dua anak laki-laki, Yaswan Gea (20) dan Yosafat Gea (14), menantu perempuan, Agusniat Gea (20) dan satu cucu, Elsan (1 tahun).
Mualaf ini merupakan suami, anak, menantu dan cucu dari Fatimah Telaum Banua (39) yang sudah duluan masuk Islam.