Berita Aceh Besar

TPA Kapay Al-Magfirah Habieb Chiek Kajhu Peringati Milad Ke-2, Berikut Kilas Balik Dua Tahun Lalu  

Pada kesempatan itu, Kapay menyantuni 23 anak yatim khusus santri TPA ini dengan jumlah total Rp 2.300.000.

Penulis: Mursal Ismail | Editor: Mursal Ismail
For Serambinews.com
Taman Pendidikan Alquran Kajhu Peduli Anak Yatim (TPA Kapay) Al-Magfirah Habieb Chiek Kajhu memperingati Milad Ke-2 di Masjid Al-Magfirah Habieb Chiek Kajhu, Gampong Kajhu, Kecamatan Baitussalam, Aceh Besar, Minggu (11/10/2020) pagi. 

Berikut berita pembukaan TPA Kapay Al-Magfirah Habieb Chiek Kajhu yang dimuat Harian Serambi Indonesia keesokannya, 1 Oktober 2018 berjudul "Kapay Beri Jajan Santri Yatim"

Berita ini sebagai kilas balik dua tahun lalu. 

Kajhu Peduli Anak Yatim (Kapay) kini tak hanya menyantuni 67 yatim/piatu gampong setempat setiap bulan. 

Namun juga membuka Taman Pendidikan Alquran (TPA) Kapay Habieb Chiek Kajhu, Gampong Kajhu, Kecamatan Baitussalam, Aceh Besar.

TPA yang juga di Sekretariat Kapay, yaitu di Masjid Almagfirah Habieb Chiek Kajhu, juga menerima anak-anak bukan yatim, namun untuk yatim selain digratiskan segala biaya, juga diberikan uang jajan Rp 2.000/hari.

Ketua Kapay, Salman Farisyi, menyampaikan hal ini dalam sambutannya saat acara seremonial pembukaan TPA itu sekaligus penyaluran santunan tahap VII kepada 67 yatim gampong setempat di Madjid Almagfirab, Minggu (30/9/2018).

“Setiap anak yatim yang mengaji di sini, kami beri uang jajan Rp 2.000 per hari. Uang itu diberikan setiap hari kepada santri yang mengaji.

Artinya, jika tak mengaji, meski tercatat sebagai santri, tetapi tak diberikan,” kata Salman.

Menurutnya, hal itu hanya untuk memotivasi para anak yatim, meski nilainya tak seberapa.

Saat ini, katanya sudah 25 santri TPA itu dan 20 di antaranya anak yatim binaan Kapay. Lima lagi anak masyarakat umum. Santri lainnya tetap diterima sambil berjalannya pengajian di TPA tersebut.

Jadwal mengaji, termasuk belajar tahfiz Senin-Kamis pukul 15.30-17.30 WIB.

Sedangkan Jumat dan Sabtu, anak-anak belajar ekstra kurikuler, di antaranya Bahasa Arab dan Inggris.

“Umumnya guru ngaji ini adalah ustazah, termasuk seorang putri asli Kajhu, Asmaul Husna yang sudah terpilih sebagai Ketua TPA,” ujar Salman.

Lebih lanjut, Salman mengatakan pembentukan TPA itu sesuai hasil musyawarah bersama perangkat Gampong Kajhu.

Tujuannya untuk menghidupkan kembali masjid tersebut dari pengajian anak-anak setiap sore, seperti sebelum tsunami yang ketika itu di masjid tersebut juga ada TPA yang diberi nama Habieb Chiek Kajhu.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved