Berita Aceh Tamiang
Dua Perahu Nelayan di Aceh Tamiang Karam Dihantam Ombak, Dramatisnya Upaya Penyelamatan Awak
Dijelaskan Anwar, proses pertolongan ini dilakukan secara dramatis,karena kapal penolong itu membuang seluruh hasil tangkapannya agar bisa...
Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Nurul Hayati
Dijelaskan Anwar, proses pertolongan ini dilakukan secara dramatis,karena kapal penolong itu membuang seluruh hasil tangkapannya agar bisa mengangkut keenam korban.
Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang
SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG – Dua perahu yang mengangkut enam nelayan asal Aceh Tamiang karam, setelah dihantam ombak di perairan Selat Malaka yang masih berada di wilayah Aceh Tamiang.
Insiden ini terjadi Sabtu (10/10/2020) lalu, ketika dua perahu tersebut menuju pulang ke Teluk Kepayang, Kecamatan Bendahara, Aceh Tamiang.
Panglima Laot Aceh Tamiang, Anwar Muhammad menjelaskan, dua perahu itu mengangkut enam nelayan, masing-masing Ramlan, Safii, Zainal Abidin, Abdul Azis, Ridwan Effendi, dan M Rizki.
“Dalam perjalanan, terjadi badai laut yang menyebabkan kedua perahu itu langsung karam,” kata Anwar, Selasa (13/10/2020).
Anwar menjelaskan, awalnya gelombang laut ini hanya menyebabkan kerusakan pada satu perahu.
Perahu yang berkapasitas dua orang itu, mengalami bocor pada lambung.
Baca juga: Dek Gam Minta Pemerkosa Dijerat UU Perlindungan Anak
Namun, berhasil diselamatkan oleh perahu lainnya yang juga diawaki warga Aceh Tamiang.
“Kemudian dua perahu ini jalan beriringan menuju Bendahara, tapi kemudian ada badai lagi yang membuat kedua perahu tenggelam,” terang Anwar.
Dalam situasi panik itu, nasib keenam nelayan yang sempat ikut tenggelam berhasil diselamatkan oleh kapal nelayan lainnya yang kebetulan melintas di dekat lokasi kejadian.
Dijelaskan Anwar, proses pertolongan ini dilakukan secara dramatis,karena kapal penolong itu membuang seluruh hasil tangkapannya agar bisa mengangkut keenam korban.
“Semua isi yang ada dalam boat dibuang, seperti jaring, fiber, termasuk hasil tangkapan agar muat mengangkut korban,” lanjut Anwar.
Anwar menambahkan, keberadaan enam nelayan itu membuat perahu penolong mengalami kelebihan kapasitas yang berpotensi tenggelam juga.
Beruntung, tidak jauh dari lokasi mereka melihat kapal pukat milik nelayan Aceh Timur.
“Saat ini mereka semua sudah berkumpul di rumah masing-masing. Kalau untuk perahu yang tenggelam sudah tidak ada harapan lagi, semuanya hilang,” tukas Anwar. (*)
Baca juga: Bupati Nagan Raya Mutasi Sejumlah Kadis, Ini Pejabat yang Dilantik