Berita Banda Aceh
Antisipasi Dampak Ekonomi Akibat Covid-19, Wali Nanggroe Minta Aceh Jalankan Rekomendasi Unsyiah
Fokus harus diberikan kepada upaya penanggulangan Covid-19, pemulihan kesehatan dan ekonomi masyarakat dalam menghadapi situasi terkini.
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Guna mengantisipasi dampak Covid-19 terhadap ekonomi Aceh, Wali Nanggroe Tgk Malik Mahmud Al Haytar meminta Pemerintah Aceh beserta kabupaten/kota untuk menjalankan rekomendasi yang dikeluarkan secara resmi oleh Universitas Syiah Kuala (Unsyiah).
“Bukan hanya Aceh, seluruh dunia saat ini diserang pandemi Covid-19 yang telah berdampak ke berbagai sektor kehidupan, termasuk sektor yang paling riskan, yaitu ekonomi. Perlu ada langkah-langkah khusus yang strategis untuk dijalankan,” kata Wali Nanggroe, Kamis (15/10/2020).
Beberapa waktu lalu, kata Wali Nanggroe, Unsyiah telah mengeluarkan rekomendasi.
Dirinya mengaku sudah menelaah 17 butir rekomendasi tersebut.
“Selaku Pemangku Wali Nanggroe saya mendukung dan meminta Pemerintah Aceh serta Pemerintah Kabupaten/kota untuk menjalankan buah fikiran akademisi Aceh yang tertuang dalam rekomendasi tersebut,” tegas Wali Nanggroe.
Wali Nanggroe menjelaskan, beberapa poin rekomendasi tersebut antaralain meminta pemerintah memberikan perhahtian khusus kepada situasi ekonomi masyarakat di masa pandemi Covid-19.
Artinya, harus selalu menganalisis dan mengevaluasi penerapan strategi pemutusan mata rantai Covid-19 terhadap ekonomi masyarakat serta dunia usaha.
Baca juga: Gempa 5,2 SR yang Menghentak Aceh Barat dan Nagan Raya Siang Tadi tak Berdampak Kerusakan
Baca juga: Dayah Mudi Mesra Samalanga Salurkan Donasi Bangun Sumur Wakaf Orang Aceh di Palestina
Baca juga: Ini Niat, Doa, Waktu Serta 10 Keutamaan Sholat Tahajud yang Wajib Kamu Tahu
Termasuk kebijakan kompensasi sehingga strategi yang diambil tersebut dapat terlaksana dengan baik dan mendapat dukungan penuh dari masyarakat.
Untuk jangka pendek, pemerintah segera mempercepat penyerapan anggaran alokasi Covid-19 secara efektif, dengan sasaran meringankan ekonomi masyarakat yang terdampak.
Dalam konteks ini, Bantuan Langsung Tunai (BLT) lebih tepat dipilih dibandingkan dengan bantuan dalam bentuk barang.
Karena, BLT dapat meningkatkan aliran dan perputaran uang di daerah, sehingga secara tidak langsung berkontribusi dalam menjaga kestabilan konomian daerah.
“Dampak pandemi Covid-19 ini diperkirakan masih akan berlangsung beberapa tahun ke depan. Ini bisa dilihat dari pengalaman-pengalaman terjadinya pandemi dalam sejarah dunia,” kata Wali Nanggroe.
Untuk itu, pemerintah harus bisa memastikan ketahanan pangan Aceh untuk beberapa tahun ke depan.
Karenanya, diperlukan upaya pemetaan dan perhitungan ketersediaan bahan pokok secara akurat, dan menjaga kestabilan arus barang sekaligus jasa di setiap daerah.
Di sisi lain, masyarakat juga didorong untuk memperkuat ketahanan ekonomi keluarga melalui aktivitas menaman dan berkebun di rumah masing -masing.
Baca juga: Komplotan Perampok Sadis Antar Provinsi Ditangkap Polda Sumut, Empat Pelaku Ditembak dan Satu DPO
Baca juga: Bupati dan Dandim Tinjau Lokasi Kebakaran Hutan dan Lahan di Pintu Rime Gayo
Baca juga: Angka Kematian Ibu dan Bayi di Subulussalam Tinggi, Ini Penyebabnya