Selebriti
Dulu Kaya Raya, Stephen Chow Kini Terlilit Utang dan Bangkrut, Termasuk Akibat Covid-19
Stephen Chow adalah aktor, produser, dan sutradara film kenamaan di Hong Kong. Dia lahir pada 22 Juni 1962.
SERAMBINEWS.COM, HONG KONG - Vicku Zhao rupanya bukan satu-satunya artis China yang dirundung masalah hukum dan keuangan akhir-akhir ini, termasuk akibat pandemi Covid-19.
Aktor kawakan dan sutradara asal Hong Kong, Stephen Chow, juga tengah dirundung masalah keuangan.
Mengutip Today Online, Rabu (14/10/2020), aktor Shaolin Soccer itu memiliki utang kepada investor dan mantan kekasihnya, ahli waris konstruksi Yu Manfung alias Alice Yu.
Tak tanggung-tanggung, utangnya mencapai 47,4 juta dollar AS atau hampir Rp 700 miliar.
Lilitan utangnya diduga dimulai pada tahun 2012 ketika Manfung menggugat bintang berusia 58 tahun itu sebesar 14 juta dollar AS.
Manfung mengeklaim, jumlah itu merupakan utang Stephen Chow sebagai komisi atas penjualan rumah mewah kepada Manfung di kawasan elite, The Peak, Hongkong.
Manfung merasa dia seharusnya berhak menerima bayaran 10 persen dari penjualan, yang berarti sekitar 80 juta dollar Hong Kong.
Namun, sejauh ini Manfung baru menerima 10 juta dollar Hong Kong atau 1,75 juta dollar AS.
Di sisi lain Stephen menyatakan, jumlah tersebut dibuat atas niat baik dan berakhir ditolak karena komisinya.
Kemudian, kasus menjadi panjang dan masuk ke meja hijau pada November mendatang.
Baca juga: Bikin Haru! Minta Izin Menikah pada Ibunya saat Pengajian, Nikita Willy Menangis
Baca juga: Masa Pernikahan Mencapai 25 Tahun Menikah, Inul Daratista Akui Ada Perasaan Bosan dengan Suami
Baca juga: Qanun Jinayah Disosialisasikan ke Siswa SMA dan SMP, Ini Tujuannya
Akibat Covid-19
Tak hanya urusannya dengan sang mantan kekasih, gunungan utang juga disebabkan oleh Covid-19 secara tak langsung.
Awalnya pada 2016, Stephen berutang kepada investor.
Saat itu, investor berkomitmen untuk berinvestasi sebesar 230 juta dollar AS di perusahaan Stephen. Stephen menjamin investor bakal mendapatkan keuntungan sebesar 180 juta dollar AS setelah empat tahun.
Hingga tahun ketiga, segalanya masih cukup lancar.