Berita Luar Negeri
Dokter dan Politisi Korsel Minta Program Vaksin Flu Disetop, Warga Cemas Setelah 32 Orang Tewas
pemerintah Korsel di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang keamanan vaksin setelah kematian pada 32 orang di negara tersebut
Direktur KDCA Jeong Eun-kyeong mengatakan pada hari Kamis bahwa vaksin tersebut akan terus dipasok.
Akan tetapi, pemerintah mungkin mempertimbangkan untuk menangguhkan beberapa produk yang memiliki nomor identifikasi yang cocok dengan batch yang diproduksi di pabrik yang sama pada hari yang sama jika lebih banyak orang meninggal saat menggunakannya.
Baca juga: Jika Mau Cuti Bersama Pekan Depan, Ini Wilayah Zona Merah yang Perlu Dihindari
Belum jelas apakah ada vaksin yang dibuat di Korea Selatan yang diekspor, atau apakah yang dipasok oleh Sanofi juga digunakan di tempat lain.
Keempat perusahaan domestik tersebut menolak berkomentar. Demikian pula halnya dengan Sanofi.
Korea Selatan memesan 20% lebih banyak vaksin flu tahun ini untuk menangkal apa yang mereka sebut "twindemic" dari flu besar yang bersamaan dan wabah Covid-19 di musim dingin.
KDCA melaporkan 155 kasus baru virus corona pada Kamis tengah malam. Kondisi itu membuat total infeksi corona menjadi 25.698 kasus, dengan 455 kematian.
Data KDCA menunjukkan, sejauh ini, 8,3 juta orang telah diinokulasi sejak program dimulai pada 13 Oktober, dengan sekitar 350 kasus reaksi merugikan dilaporkan.
Baca juga: Digaji Rp 367 Juta, Ini Syarat Lowongan Magang di Istana Buckingham Ratu Inggris
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Korban tewas jadi 32 orang, dokter & politisi Korsel minta program vaksin flu disetop