Internasional
Kasus Virus Corona Prancis Sudah Melampaui 1 Juta Orang, Negara Kedua Terbanyak Setelah Spanyol
Otoritas Kesehatan Prancis, Jumat (23/10/2020) mengatakan telah mencatat lebih dari 1 juta kasus virus Corona yang dikonfirmasi sejak dimulainya
SERAMBINEWS.COM, PARIS - Otoritas Kesehatan Prancis, Jumat (23/10/2020) mengatakan telah mencatat lebih dari 1 juta kasus virus Corona yang dikonfirmasi sejak dimulainya pandemi.
Prancis menjadi negara kedua di Eropa Barat setelah Spanyol yang mencapai jumlah infeksi tertinggi di Eropa.
Badan Kesehatan Nasional merilis angka baru yang menunjukkan 1.041.075 kasus di Prancis tahun ini.
Bahkan, sebanyak 42.032 kasus baru yang dilaporkan dalam 24 jam terakhir, lansir AFP, Sabtu (24/10/2020).
Para ahli mengatakan jumlah sebenarnya dari infeksi mungkin jauh lebih tinggi daripada yang dilaporkan oleh pemerintah di seluruh dunia.
Baca juga: Israel Akhirnya Menyerah, UEA Dapat Beli Semua Jenis Persenjataan Canggih ke AS
Karena kurangnya tes pada awal pandemi, kasus tanpa gejala dan masalah lainnya.
Seperti negara-negara lain di Eropa, Prancis telah melihat jumlah kasus hariannya meningkat tajam dalam beberapa pekan terakhir ini, karena virus itu kembali di Eropa.
Pasien COVID-19 sekarang menempati lebih dari 42% tempat tidur ICU secara nasional, dan 64% di wilayah Paris.
Lebih dari 11.000 pasien COVID-19 baru telah dirawat di rumah sakit dalam seminggu terakhir, termasuk 1.714 yang sedang dalam perawatan intensif.
Berbicara pada Jumat (23/10/2020) pagi setelah mengunjungi rumah sakit di Pontoise, pinggiran utara Paris, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan epidemi semakin cepat.
Baca juga: Oman PHK Pekerja Asing, Ganti Dengan Penduduk Lokal di Perusahaan Pemerintah dan Swasta
Pemerintah Prancis telah memperluas jam malam yang diberlakukan di delapan wilayah perkotaan Prancis pekan lalu untuk mencakup lebih dari 38 wilayah dan Polinesia.
"Jam malam dari 9 malam-sampai 6 pagi dan tindakan kesehatan masyarakat lainnya akan berlangsung selama setidaknya enam minggu," kata Macron.
Perpanjangan tersebut berarti bahwa 46 juta dari 67 juta orang Prancis akan berada di bawah jam malam yang melarang mereka keluar kecuali untuk alasan terbatas.
Seperti berjalan-jalan dengan anjing, bepergian ke dan dari tempat kerja dan naik kereta atau penerbangan.
Baca juga: Prancis Perpanjang Jam Malam, Hadapi Gelombang Kedua Covid-19
Prancis telah melaporkan lebih dari 34.000 kematian terkait virus, salah satu jumlah korban tertinggi di Eropa.(*)