Berita Luar Negeri
Warga Miskin Myanmar Terpaksa Makan Tikus dan Ular, Untuk Bisa Bertahan Hidup Saat Lockdown
Untuk Bisa Bertahan Hidup Saat Lockdown, Warga Miskin Myanmar Terpaksa Makan Tikus dan Ular
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
Anggota parlemen lokal, Nay Min Tun mengatakan, di wilayahnya di Hlaing Thar Yar, 40 persen rumah tangga telah menerima bantuan.
Tetapi banyak tempat kerja ditutup dan orang-orang menjadi sangat putus asa.
Baca juga: Mau Melamar Kekasihnya, Wanita Ini Beli Cincin Tunangan yang Terbuat dari Ekor Tikus
Baca juga: Tanpa Basa-basi Pria Ini Hantam Tikus ke Dinding Bak Gulat Smackdown, Warganet Malah Ngakak
Myat Min Thu, anggota parlemen partai yang berkuasa untuk daerah tersebut, mengatakan bantuan pemerintah dan sumbangan pribadi sedang didistribusikan tetapi mengakui tidak semua orang menerimanya.
Krisis telah membayangi pemilihan umum yang direncanakan pada 8 November 2020, meskipun peraih Nobel Aung San Suu Kyi diperkirakan masih akan menang dengan selisih yang cukup.
Bahkan sebelum pandemi, sepertiga dari 53 juta orang Myanmar dianggap "sangat rentan" untuk jatuh ke dalam kemiskinan.
Baca juga: The King Lantak Laju Adam Mitter Pamit, Terbang ke Inggris, Ucap Terima Kasih ke Pendukung Persiraja
Meskipun ekonomi negara itu baru-baru ini menguntungkan setelah beberapa dekade Myanmar terisolasi di bawah militer junta.
Tekanan finansial sekarang mengancam untuk menjerumuskan banyak orang kembali ke dalam kemiskinan atau menekan peluang mereka untuk keluar dari kemiskinan.
Kemiskinan di kawasan Asia Timur dan Pasifik yang sedang berkembang akan meningkat untuk pertama kalinya dalam 20 tahun karena Covid-19.
Baca juga: Kisah Gampong Aree dan Para Perantau yang Jadi Andalan Pembangunan, dari Malaysia Hingga Australia
Bank Dunia pada bulan September 2020 mengatakan, di wilayah itu sekitar 38 juta diperkirakan akan tetap berada atau didorong kembali ke dalam jurang kemiskinan.
Pemerintah Myanmar telah menawarkan kepada rumah tangga miskin paket bantuan makanan satu kali.
Tak hanya itu, Myanmar juga memberikan uang tunai masing-masing sebesar 15 dollar AS (Rp 220.000) sebagai bagian dari rencana stimulus ekonomi.
Baca juga: Bikin Ngakak, Reaksi Pria Sangar Bertemu Ular Saat Asyik Nyanyi Sambil Rekam di Jalanan Semak
Baca juga: Ular Bunuh Katak Beracun Secara Sadis, Belah Perut Sampai Keluar Isi Lalu Memakannya
Tetapi para penduduk mengatakan rencanan itu telah gagal.
Sebuah survei oleh ONow Myanmar terhadap lebih dari 2.000 orang di seluruh negeri pada bulan April 2020 menemukan bahwa, 70 persen orang telah berhenti bekerja.
Kemudian seperempatnya telah mengambil pinjaman untuk membeli makanan, obat-obatan, dan kebutuhan pokok lainnya.