Erick Sebut Vaksin Covid-19 Tiba Bertahap, per Bulan 10-20 Juta Dosis

Erick mengatakan, 3 juta vaksin Corona akan tiba di Indonesia pada November bulan depan. Sisanya dalam bulan-bulan berikutnya.

Reuters
Vaksin Covid-19 dari perusahaan farmasi Astrazeneca 

"Sampai Oktober ini, realisasi anggaran mencapai Rp348,6 triliun," kata Airlangga.
Airlangga, yang juga menjabat Menteri Koordinator Bidang Perekonomian pun meyakini, penyerapan anggaran hingga Desember 2020, akan terakselerasi hingga 100 persen. Ia mencontohkan, misalnya, untuk program kesehatan, perlindungan sosial, insentif untuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan korporasi akan terserap dengan baik.

Airlangga juga membeberkan penyerapan anggaran di program-program lainnya yang akan terserap sepenuhnya. Seperti keluarga harapan 98 persen, bantuan sosial (bansos) tunai di Jabotabek 84 persen, logistik sembako 90 persen, bantuan langsung tunai (BLT) 53 persen dan kartu prakerja 99,35 persen serta diskon listrik sudah 101 persen. "Jadi anggaran semua itu hampir seluruhnya terserap," kata Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar.

Rekomendasi WHO
Pemerintah sudah menyusun rencana detil terkait vaksin penyakita virus Corona 2019 atau Covid-19 dengan melakukan simulasi di beberapa tempat. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, ada tiga lokasi simulasi vaksin Covid-19 berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

"Kemenkes sebutkan ada 3 lokasi yakni Bogor, Bali, dan Ambon. Hal ini untuk kita bisa melihat bagaimana kemungkinan implementasi vaksinasi tersebut akan seperti apa karena akan menyangkut jumlah dan lokasi yang beragam," ujar Sri saat konferensi pers virtual, Selasa (27/10).

Selain itu, juga sudah disiapkan segala standar operasional prosedur karena vaksin harus dijaga dalam suhu yang sesuai rekomendasi World Health Organization (WHO) di dalam pendingin atau kulkas.

"Harus dijaga di bawah nol derajat celcius. Sekarang Kemenkes lakukan evaluasi terhadap kapasitas fasilitas kesehatan di dalam menyediakan cold storage atau untuk tempat pendingin," kata Sri Mulyani.

Menurut mantan direktur pelaksana Bank Dunia itu, penempatan vaksin di suhu nol derajat
dalam pendingin tersebut agar tidak ada kerusakan.

Baca juga: Wapres Maruf Amin: Vaksinasi Covid-19 Sejalan Dengan Ajaran Islam

Baca juga: Positif Covid-19, Sembilan Tahan Polisi di Aceh Tamiang Mengaku Sehat

"Menurut Kemenkes, 90 persen dari fasilitas kesehatan sudah penuhi standar WHO dari sisi cold storage. Itu berarti masih harus ditambah agar kita bisa cakup seluruh perangkat vaksinasi yang aman dan bisa sesuai dengan standar internasional," kata Sri.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajarannya untuk tidak tergesa-gesa terkait dengan pengadaan vaksin Covid-19.

Dia mengakui di tengah situasi pandemi, negara mana pun pasti menginginkan adanya kecepatan untuk menuntaskan penanganan pandemi, termasuk memberikan vaksinasi kepada warganya.
Tapi, menurut mantan Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta ini, hal-hal tersebut juga tidak boleh dilakukan tergesa dengan tanpa perencanaan matang.

"Hati-hati, jangan sampai kita tergesa-gesa ingin vaksinasi sehingga kaidah-kaidah saintifik, data-data sains, standar kesehatan ini dinomorduakan. Tidak bisa. Jangan timbul persepsi bahwa pemerintah tergesa-gesa tanpa mengikuti koridor-koridor ilmiah yang ada," katanya dikutip dari channel YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (27/10). (Tribun Network/yov/yud/mal)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved