Erick Sebut Vaksin Covid-19 Tiba Bertahap, per Bulan 10-20 Juta Dosis

Erick mengatakan, 3 juta vaksin Corona akan tiba di Indonesia pada November bulan depan. Sisanya dalam bulan-bulan berikutnya.

Reuters
Vaksin Covid-19 dari perusahaan farmasi Astrazeneca 


SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara selaku Ketua Pelaksana Komite Pencegahan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Erick Thohir mengatakan, pemerintah Indoneisa telah memesan 385 juta dosis vaksin Covid-19.

Obat pencegah itu akan tiba bertahap, dalam waktu dekat.

"Per bulan misal 10 juta 20 juta," kata Erick dalam rapat koordinasi secara daring (online), Selasa (27/10). Meskipun Indonesia memesan vaksin sebanyak mungkin, vaksin tetap tidak akan datang secara bersamaan.

"Kita bicara mengenai distribusi vaksin ini yang menjadi prioritas bagaimana men-secure vaksin sebanyak-banyaknya untuk rakyat Indonesia. Karena kita order vaksin belum tentu datangnya pada saat bersamaan. Ini datang progresif dicicil," ujar Erick Thohir.

Erick mengatakan, 3 juta vaksin Corona akan tiba di Indonesia pada November bulan depan.

"Jumlah itu bagian tahap awal pengadaan 385 juta dosis vaksin berbagai merk," kata Erick Thohir. Jumlah segitu belum cukup, sebab setiap orang wajib vaksinasi dua dosis.
Namun ia belum bersedia menyebut kepastian hari dan tanggal tibanya vaksin tersebut. Tahap awal, prioritas vaksinasi Covid-19 adalah tenaga kesehatan, TNI/Polri dan kelompok rentan terpapar Covid-19 karena adanya pernyakit penyerta (komorbid).

Menko Perekonomian selaku Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto berharap seluruh vaksin yang diamankan pemerintah dari hasil kerja sama internasional dapat datang pada Desember mendatang.

Baca juga: Indonesia Segera Distribusikan Vaksin Covid-19, WHO: Keamanannya Masih Diragukan

Baca juga: Vaksinasi; Agar tidak Menyesal Kemudian

Baca juga: Inggris Bermitra Dengan Oxford Untuk Menilai Respons Vaksin Covid-19

"Dalam pengadaan vaksin jadi yang dilakukan clinical trial di negara lain diharapkan juga bisa masuk Desember," ujar Airlangga dalam diskusi bertajuk Update KPCPEN: Prinsip Keamanan Vaksin Covid-19 melalui siaran YouTube Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Indonesia, Selasa (27/10).

Airlangga menegaskan, seluruh vaksin corona dari hasil pembelian itu tetap harus menjalani serangkaian tes oleh BPOM, meskipun sudah diuji klinis di berbagai negara.
Beli Vaksin

Airlangga Hartarto membantah kabar yang menyebut Indonesia batal membeli vaksin Covid-19 produksi AstraZeneca asal Inggris. Menurutnya, informasi itu tak sepenuhnya benar. "Berita itu tidak sepenuhnya benar. Karena kita belum diputuskan," kata Airlangga.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini menjelaskan, vaksin AstraZeneca menjadi salah satu kandidat vaksin yang risetnya dilakukan di negara lain. Harga vaksin tersebut disebutnya paling mendekati harga yang dijangkau publik.
Selain itu, kelebihan vaksim AstraZeneca mampu meyakinkan bisa produksi vaksin dalam volume yang besar. Ketersediaan vaksin ini belum bisa diadakan dalam waktu dekat.

Baca juga: Jokowi Minta 2 Menteri Urus Vaksin Covid-19, Gratis Urusan Terawan dan Berbayar Diurus Erick Thohir

Baca juga: Pengembangan Vaksin Merah Putih Sudah 55 Persen, Uji Praklinik pada Hewan Mulai November

Baca juga: Rusia Rencanakan Bagikan Hasil Awal Uji Coba Vaksin Covid-19

"Karenanya, arahan Pak Presiden terhadap vaksin-vaksin seperti AstraZeneca, Novavax dan lainnya itu tetap dikaji dan tentunya nanti dilihat sesuai dengan kebutuhan yang ada di Indonesia dan juga dilihat kerja samanya ke depan," ujar Airlangga.

Belanja Rp 348 Triliun

Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto mengungkapkan, total serapan anggaran untuk pandemi Covid-19 telah mencapai Rp 348,6 triliun.

Jumlah tersebut setara 50 persen lebih dari total yang dianggarkan sebesar Rp 695,2 triliun.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved