Elpiji
Harga Elpiji 3 Kg Mahal dan Langka, Masyarakat Pedalaman Aceh Timur 'Tercekik'
Di desa sebanyak 2.000 KK, tersebar di enam dusun, tapi hanya ada satu unit cabang pangkalan yang dapat jatah gas elpiji dari pangkalan sebanyak 50-80
Penulis: Seni Hendri | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Seni Hendri l Aceh Timur
SERAMBINEWS.COM, IDI - Masyarakat kecil selalu jadi korban, terkait sulit dan mahalnya harga elpiji 3 kg.
Hal itu disampaikan M Yusuf, yang akrab disapa Bang Pon warga Dusun Krueng Tuan, Desa Seumanah Jaya, Kecamatan Ranto Peureulak, AcehTimur, Kamis (29/10/2020).
Pernyataan itu, disampaikan Pon, menyampaikan keluhan dan aspirasi masyarakat di desa yang memiliki kepala keluarga sekitar 2.000 KK.
"Di desa sebanyak 2.000 KK, tersebar di enam dusun, tapi hanya ada satu unit cabang pangkalan yang dapat jatah gas elpiji dari pangkalan sebanyak 50-80 tabung untuk dijual kepada masyarakat, jadi siapa cepat dia dapat, jadi rata-rata orang yang dekat dengan pangkalan tersebutlah yang mendapatkannya," ungkapnya Bang Pon.
Jadi, kata dia, masyarakat lainnya yang tidak dapat dari cabang pangkalan, terpaksa membeli gas elpiji yang dijual di kios pengecer di desa dengan harga Rp 35-40 ribu per tabung.
Baca juga: Arab Saudi Ubah Persyaratan Karena Covid-19, Akibatnya 33 Ribu Jamaah Umrah Batal Berangkat
Sedangkan pedagang kios itu membeli gas dari di kios-kios pengecer sepanjang jalan saat mereka turun berbelanja ke Peureulak.
"Kita beli dengan harga 30 ribu per tabung, jadi terpaksa kami jual 40 ribu, jadi yang tercekik selalu masyarakat, tapi masyarakat pun terpaksa beli karena sudah menjadi kebutuhan," ungkap bang Pon.
Karena sulit mendapatkan gas elpiji bersubsidi sesuai harga HET, karena itu, bagi masyarakat pedalaman mengharapkan dua solusi.
"Pertama kami mohon tambah kouta gas elpiji, dan buka lagi cabang pangkalan di beberapa dusun, karena satu dusun di desa ini mencapai 300 KK," jelasnya.
Selama ini, hanya ada satu cabang pangkalan di Desa Seumanah Jaya, yang mendapatkan kuota dari pangkalan di Kecamatan Ranto Peureulak, sebanyak 50-80 tabung per empat hari yang dijual dengan harga 23 per tabung karena jarak cabang pangkalan dengan lokasi pengambilan di pusat kecamatan sekitar 13 km.
"Itupun siapa cepat mendapatkan kupon dia yang dapat. Karena itu mohon perhatian dari pemerintah, jika memang tidak bisa ditambah cabang pangkalan, maka lebih baik naikkan saja harganya biar masyarakat di pedalaman, dan di kota mendapatkan harga yang sama, jangan hanya masyarakat kecil saja yang selalu kadi korban," harap Bang Pon.(*)