Internasional

Konsulat Prancis di Arab Saudi Diserang Pria Berpisau, Penjaga Terluka

Seorang pria Arab Saudi menyerang dengan pisau seorang penjaga Konsulat Prancis di Kota Laut Merah Jeddah pada Kamis (29/10/2020).

Editor: M Nur Pakar
AFP/Mohammed Ahmed
Konsulat Prancis di Pelabuhan Laut Merah, Kota Jeddah, Arab Saudi, tempat serangan berpisau ke seorang penjaga pada Kamis (29/10/2020) 

Pembelaan Macron atas hak Charlie Hebdo untuk menerbitkan gambar Nabi, yang dilarang di bawah Islam, terjadi setelah pembunuhan pada 16 Oktober 2020 terhadap seorang guru sekolah Prancis.

Sang guru menunjukkan kartun kepada muridnya selama diskusi kelas tentang kebebasan berbicara.

Guru sejarah, Samuel Paty, dibunuh oleh seorang pria Chechnya 18 tahun, Abdullakh Anzorov, yang melakukan pembunuhan mengerikan di luar sekolah Paty di pinggiran kota Paris.

Setelah guru itu dikecam oleh orang tua yang marah di media sosial.

Pembunuhannya mendorong Macron untuk menjanjikan tindakan keras terhadap ekstremisme Islam, termasuk menutup masjid dan organisasi yang dituduh mengobarkan radikalisme dan kekerasan.

Charlie Hebdo menjadi sasaran para jihadis dalam pembantaian tahun 2015 yang menewaskan 12 orang, termasuk beberapa kartunis paling terkenal.

Prancis sangat waspada terhadap serangan teror sejak pembantaian itu.

Pengadilan terhadap tersangka kaki tangan dalam serangan itu sedang berlangsung di Paris.

Baca juga: Jamaah Umrah Luar Negeri Dilarang Pakai Ihram Saat Tiba di Arab Saudi, Weqaya Tentukan Asal Negara

Pada Kamis (29/10/2020), umat Islam merayakan Maulid atau hari kelahiran Nabi Muhammad

Serangan Jeddah menyoroti Arab Saudi, yang telah lama dikritik karena mempromosikan Islam yang ultra-konservatif.

Kerajaan itu, bagaimanapun, sekarang berada di tengah-tengah dorongan liberalisasi yang dulu tak terbayangkan karena mendorong era baru keterbukaan sambil menghilangkan penekanan agama.

Sebagai bagian dari dorongan yang kontroversial, mereka telah memperkenalkan konser-konser campuran gender yang mewah, pertunjukan sulap, dan ekstravaganza olahraga dengan pesta-pesta seru.

November lalu, seorang warga Yaman melukai empat warga negara Spanyol ketika melakukan aksi penikaman selama pertunjukan teater langsung di Riyadh.

Media pemerintah Saudi menyalahkan Al-Qaeda, tetapi sejauh ini belum ada klaim tanggung jawab dari kelompok tersebut.

Pengamat menunjukkan kebencian yang membara di antara kaum konservatif di kerajaan atas dorongan hiburan.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved