Suara Parlemen
Muslim SHI MM: Gajah di Bener Meriah akan Dipasang GPS
Nanti diteruskan penanaman tanaman penghalang gajah seperti lemon di tempat-tempat tertentu.
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Mursal Ismail
Nanti diteruskan penanaman tanaman penghalang gajah seperti lemon di tempat-tempat tertentu.
Laporan Fikar W Eda | Bener Meriah
SERAMBINEWS.COM, REDELONG - Anggota Komisi IV DPR RI, Muslim, SHI MM, menyatakan pemasangan kabel kejut dalam rangka penanganan gajah liar di Bener Meriah akan dilanjutkan sepanjang 20 kilometer (Km).
Sebelumnya sudah dipasang 10 Km.
Selanjutnya dilakukan pemasangan alat Global Positioning System (GPS) berbasis satelit di kepala rombongan gajah untuk memantau pergerakan gajah-gajah liar tersebut.
"Alhamdulillah penanganan gajah di Bener Meriah sudah memperlihatkan tahapan yang nyata. Sebelumnya sudah dibangun parit penghalang, kabel kejut, dan kemudian GPS.
Nanti diteruskan penanaman tanaman penghalang gajah seperti lemon di tempat-tempat tertentu.
Tanaman tersebut juga bermanfaat ekonomi kepada masyarakat," ujar Muslim di Bener Meriah, Rabu (28/10/2020).
Baca juga: Lapas Tolak Tahanan Polisi & Jaksa Selama Pandemi Covid-19, Hanya Terima Tahanan Hakim, Mengapa?
Baca juga: Ingat! Pendaftaran Bantuan UMKM hingga 20 November, Begini Cara Mudah Ajukan Permohonan tanpa Antre
Baca juga: Pucok Krueng, Destinasi Wisata di Aceh Besar Tempat Pemandian Para Raja
Muslim, anggota Fraksi Partai Demokrat DPR RI, hadir ke Bener Meriah, meninjau kawasan lintasan gajah di Arul Gading, Menderek, Kecamaran Pintu Rime Gayo, bersama Kepala KSDA Aceh Agus Novianto.
Kemudian Kepala Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL), Jefri Susiafrianto, pejabat Direktorat Jenderal KSDAE Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Krismanto Padang.
Selanjutnya Anggota DPRK Bener Meriah, Supri Gumara dan Darussalam.
Muslim mengatakan, penanganan gajah liar Bener Meriah merupakan pilot projek yang akan manjadi contoh penanganan gajah di daerah lainnya.
"Dalam jangka panjang, kita sudah siapkan kawasan ekowisata berbasis gajah liar, sebab potensi alam Bener Meriah sangat memungkinkan untuk itu.
Kita lakukan tahap demi tahap menuju ekowisata gajah," ujar Muslim.
Ikut mendampingi kunjungan itu Asisten II Pemkab Bener Meriah, Abdul Muis, Kadis Pariwisata Pemuda dan Olahraga Bener Meriah, Irmansyah, Camat Pintu Rime Gayo, Eddy Irwansyah, Reje Nenggeri Antara dan lain-lain.
Bupati Bener Meriah Tgk Sarkawi mengakui adanya kemajuan penanganan gajah di Bener Meriah.
"Kita terus lakukan koordinasi dengan Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan pihak terkait lainnya, sehingga gajah terlindungi dan manusia selamat dari gangguan gajah.
Dengan penanganan terpadu, tentu akan bisa diatasi, bahkan memberi nilai ekonomi kepada warga," ujar Bupati Sarkawi.
Kepala KSDA Aceh Agus Novianto mengatakan, KLHK memberi perhatian terhadap penanganan gajah dan satwa langka lainnya.
"Khusus gajah Bener Meriah, kita akan lakukan beberapa langkah strategis, seperti pemasangan kabel kejut, alat GPS, dan lain-lain," ujarnya.
Anggota DPRK Bener Meriah, Sapri Gumara, mengatakan, masyarakat Pintu Rime Gayo yang selama ini terdampak langsung akibat gangguan gajah, sangat mengharapkan langkah cepat pemerintah.
Dengan demikian bebas dari rasa takut.
"Syukur Alhamdulillah, langkah-langkah penanganan sudah kelihatan hasilnya," ujar Gumara, politisi Partai Demokrat Bener Meriah.
Hal yang sama disampaikan anggota DPRK Bener Meriah lainnya, Darussalam. "Kita sepakat dengan konsep eko wisata berbasis gajah yang dikembangkan di Bener Meriah," ujar Darussalam. (*)