Novel Bamukmin: Jika Tidak Mau Dituduh PKI, Megawati dan PDIP Harus Tolak Paham Komunisme
Menurut Novel, jika tidak ingin dituduh PKI maka Megawati dan PDIP harus menunjukkan penolakan terhadap paham komunisme.
"Suatu saat masa kalian (kita, red) juga habis, pensiun. Pasti akan ada turunan, anak keturunan kita. Masa negara yang sudah merdeka 75 tahun ini tidak bisa bersaing dengan negara-negara lain?" ujar Megawati, dalam acara peresmian 13 kantor partai, patung Soekarno dan sekolah partai, Rabu (28/10/2020).
"Kita mesti jangan jadi kuper, buka diri ke dunia. Anak muda kita aduh, saya bilang sama presiden, jangan dimanja. Generasi kita generasi milenial.
Saya mau tanya hari ini apa sumbangsihnya generasi milenial yang sudah tahu teknologi seperti kita bisa viral," imbuhnya.
Namun ironisnya, kata dia, saat ini Indonesia justru masih berkutat dengan isu-isu tak benar yang sengaja diviralkan.
Dia mencontohkan tuduhan bahwa dirinya, PDIP, hingga Presiden Joko Widodo adalah PKI.
Megawati beralasan ayahnya yakni Bung Karno adalah pendiri republik.
Begitupun ibunya, Fatmawati, juga pahlawan nasional.
Megawati sendiri tiga periode menjadi anggota DPR, pernah menjadi wakil presiden dan presiden.
Dia juga mengatakan telah menerima berbagai penghargaan, termasuk gelar doktor kehormatan dari berbagai kampus dalam negeri maupun luar negeri.
Menurutnya, tak mungkin dirinya bisa mencapai itu semua jika merupakan anggota PKI.
"Maksud saya tidak untuk sama sekali untuk menyombongkan diri.
Tapi ini fakta pengalaman hidup, ngapain orang zaman gini masih ngomongin PKI? PKI buktikan dong. ada aturannya jangan hanya untuk membohongi rakyat," kata Megawati.
"Lama-lama saya kesal. Saya nanya acara ini bisa viral apa tidak? Viral oke. Saya yang ngomong ini, nanti kalian lihat kalau saya di bully, lawan.
Masa presiden kelima RI dibilang PKI? Terus Pak Jokowi, pilihan rakyat langsung lho. Kecuali presiden tidak langsung, ada kemungkinan.
Ini rakyat langsung lho, dua kali, kita pengusungnya, mau lagi dibilang katanya turunan bapak ibunya tak jelas. Bayangkan presiden RI (dibegitukan, red)," ungkapnya lagi.