Internasional
Netizen Jihadis Rayakan Serangan Mengerikan di Gereja Nice, Tulis Prancis Babi
Dalam satu contoh membagikan gambar pemenggalan dengan teks dalam bahasa Inggris dan Arab bertuliskan "Slit their throats". atau potong leher mereka.
SERAMBINEWS.COM, PARIS - Pengguna media sosial atau netizen jihadis merayakan serangan Kamis (29/10/2020).
Dalam satu contoh membagikan gambar pemenggalan dengan teks dalam bahasa Inggris dan Arab bertuliskan "Slit their throats". atau potong leher mereka.
Pada Rabu (28/10/2020), sehari sebelum serangan, saluran media sosial pro-ISIS membagikan video propaganda yang mendesak para pengikut untuk membela Nabi dengan "memotong leher".
Hal itu mengacu pada pemenggalan kepala guru sejarah Samuel Paty di pinggiran kota Paris pada 16 Oktober 2020 oleh pemuda asal Chechnya..
"Video itu diproduksi untuk memanfaatkan pemenggalan guru dan mendorong serangan serupa," kata Laith AlKhouri, penasihat kontraterorisme sektor swasta, lansir The Telegraph, Jumat (30/10/2020).
Baca juga: Mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad, Muslim Berhak Membunuh Orang Prancis, Twitter Hapus Postingan
"Serangan itu adalah bagian dari konfrontasi yang berlangsung lama antara Prancis dan para jihadis," kata AlKhouri.
"Jihadis melihat Prancis sebagai musuh melawan Muslim di dalam dan luar negeri, baik karena melarang niqab atau sebagai bagian dari koalisi global melawan ISIS," ujarnya.
Pengguna media sosial jihadis yang merayakan serangan menulis di jejaring sosial mereka.
"Prancis Babi, telah menerbitkan karikatur untuk mengejek Nabi adalah cara lelucon dan lelucon Prancis," tulis seorang pengguna.
“Sekarang saya bertanya-tanya berapa banyak orang Prancis yang akan menganggap karikatur itu lucu, karena mengetahui mereka telah memenggal kepala 3 Kuffar Prancis sebagai akibatnya,” tulisnya lagi.
Retorika permusuhan Presiden Turki terhadap Prancis atas publikasi karikatur Nabi Muhammad mungkin telah berkontribusi atas serangan teror mematikan di kota Nice, para pakar terorisme dan politisi Uni Eropa mengatakan.
Seorang wanita dipenggal, dan dua orang lagi tewas, dalam sebuah serangan di sebuah gereja di Nice pada Kamis (29/10/2020).
Wal Kota Nice menggambarkan sebagai terorisme setelah tersangka dilaporkan meneriakkan "Alllahu Akbar" saat ditangkap.
Baca juga: Seorang Pria Berpisau Serang Gereja di Nice Prancis, Seorang Wanita Lari ke Cafe Ditikam Sampai Mati
Pakar terorisme percaya serangan itu, di samping penikaman di konsulat Prancis di Jeddah, Arab Saudi, dan insiden di Avignon, polisi membunuh seorang pria yang mengacungkan senjata, pembalasan ekstremis atas sikap keras Prancis terhadap Muslim.
Presiden Prancis Emmanuel Macron memerintahkan tindakan keras terhadap kaum Islamis bulan ini.