Usaha Jamur Tiram di Desa Lamreh Aceh Besar untuk Para Korban Tsunami

Di dalam bangunan berdinding pelepah rumbia seukuran 15x10 meter itu, ada puluhan rak berisi baglog yang tersusun rapi sebagai tempat budidaya jamur tiram.

Laporan Muhammad Nasir I Aceh Besar 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Pagi itu, matahari belum menanjak naik, tangan legam Burhanuddin (38) sudah tampak cekatan memetik jamur dari cetakannya dan memasukkan ke dalam kantong plastik transparan.

Sesekali ia tampak menyeka keringat di keningnya.

Di dalam bangunan berdinding pelepah rumbia seukuran 15x10 meter itu, ada puluhan rak berisi baglog yang tersusun rapi sebagai tempat budidaya jamur tiram.

Sebagian tampak sudah kosong karena jamurnya baru saja selesai dipanen.

Jamur yang sudah dimasukkan ke dalam kantong plastik itu diambil oleh pengepul, untuk selanjutnya dijual ke pasar tradisional di Banda Aceh.

Baca juga: VIDEO Detik-Detik Gempa 6,6 Guncang Turki, Bangunan Berlantai Roboh Rata Dengan Tanah

Baca juga: VIDEO Ditinggal Melaut, Rumah Nelayan di Aceh Barat Daya Hangus Terbakar

Baca juga: Kasus Virus Corona Timur Tengah Telah Melebihi 3 Juta Orang

Bahkan kadang-kadang Burhanuddin masih harus memetik lagi, jika ada pelanggan yang singgah ke tempat usahanya untuk membeli.

Usai memanen jamur, pekerjaan Burhanuddin tak langsung selesai. Ia langsung lanjut bekerja mengaduk sekam di bangunan kayu lainnya di sisi rumahnya.

Sekam padi itu menjadi salah satu bahan untuk membuat balok-balok kecil sebagai tempat tumbuhnya jamur tiram.

Burhanuddin merupakan ketua kelompok tani usaha jamur tiram. Ia membangun usaha itu bersama sejumlah ibu-ibu di desanya, yang sebagian merupakan janda.

Usahanya jamur tiram itu mulai bangkit dan mampu memenuhi kebutuhan pasar semenjak dibantu oleh PT Pertamina melalui program CSR-nya.

Usaha itu berada di Desa Lamreh, Krueng Raya, Kecamatan Mesjid Raya, Kabupaten Aceh Besar.

Desa Lamreh sempat rata dengan tanah diluluhlantahkan bencana tsunami pada akhir 2004 lalu.