Berita Politik
Mualem Optimis PA Menangi Pilkada 2022, Sebut Partai Aceh Mulai Dewasa dalam Berpolitik
“Kita tahu selama ini banyak kekurangan, namun dengan saling bahu membahu Partai Aceh ke depan bisa lebih baik lagi,” harap Muzakir Manaf.
Penulis: Sadul Bahri | Editor: Saifullah
Laporan Sa'dul Bahri | Aceh Barat
SERAMBINEWS.COM, MEULABOH - Ketua Umum DPA Partai Aceh, Muzakir Manaf mengatakan, melalui rapat pimpinan (rapim) yang dilaksanakan itu diharapkan Partai Aceh bisa semakin lebih baik ke depan.
Hal ini disampaikan Mualem--sapaan akrab Muzakir Manaf--dalam sambutannya saat pembukaan Rapim Partai Aceh (PA) di Hotel Meuligoe Meulaboh, Aceh Barat, Sabtu (31/10/2020).
MenurutKetua Umum DPA Partai Aceh ini, pihaknya menyadari bahwa PA saat ini sudah mulai beranjak dewasa dalam berpolitik.
“Kita tahu selama ini banyak kekurangan, namun dengan saling bahu membahu Partai Aceh ke depan bisa lebih baik lagi,” harap Muzakir Manaf.
Disinggung masalah Pilkada 2022 mendatang, Mualem meyakini akan mampu memenangkan kontestasi politik tersebut dengan segenap kekuatan dan strategi tersendiri dari Partai Aceh.
Baca juga: Malik Mahmud Sentil Peng Grik dan Jabatan dalam Rapim Partai Aceh, Apa Maksudnya?
Baca juga: Malik Mahmud Buka Rapat Pimpinan DPA Partai Aceh di Meulaboh, Ini Pesan Wali Nanggroe dan Mualem
Baca juga: Partai Aceh Pilih Meulaboh Sebagai Lokasi Rapim, Akan Bahas Kontestasi 2022 dan 2024
“Partai Aceh wajib menang, kita punya struktur yang solid dan langkah-langkah ke depan dengan terus merekrut semua tokoh-tokoh yang ada di kabupaten/kota di Aceh untuk terus bersatu,” tukasnya.
Lebih lanjut, papar Mualem, bahwa Partai Aceh ke depan harus terlihat modern dengan manajemen organisasi yang terbuka dan profesional.
"Sehingga diharapkan mampu menjalankan mesin politik secara maksimal pada tahun 2022,” ujarnya.
Menurutnya, kader Partai Aceh mulai tampak dewasa dalam berpolitik. Semua kader harus kuat dan menjaga persatuan, demi mencapai cita-cita perjuangan, dan ia yakin Partai Aceh akan memenangkan pemilihan eksekutif dan legislatif yang akan datang.
Selain itu, jelasnya, bahwa Partai Aceh punya rasa tanggung jawab untuk mengawal implementasi butir kesepakatan perjanjian damai antara GAM dan Indonesia atau MoU Helsinki, sebagaimana yang diharapkan.
Sementara itu, Ketua Tuha Peut DPA-PA Partai Aceh, Malik Mahmud Al-Haythar saat membuka rapim meminta, agar kader PA jangan sibuk dengan uang receh dan jabatan, namun harus berbuka diri dan memikirkan langkah perjuangan di bidang politik serta mengutamakan kesejahteraan rakyat Aceh.
Baca juga: Penceramah Ditikam, Anggota DPRA Ini Minta Polisi Tindak Tegas Pelaku & Sorot Keberadaan Kedai Tuak
Baca juga: Polres Aceh Besar Buat Pos Khusus dan Tempatkan Personel untuk Patroli di Pantai Lhoknga, Mengapa?
Baca juga: Via Vallen Syuting Ulang Video Klip, Setelah Dituduh Tiru Adegan Video Artis Korea
“Saya melihat selama ini terkadang sudah tidak ada lagi konsultasi soal perjuangan, tapi kita hanya perlu dapat kedudukan, politik, jabatan dan keuangan. Istilah orang Aceh 'peng grik'. Jadi kita jangan pikirkan soal uang receh, sebab uang receh itu hanya sedikit,” ujar Malik Mahmud Al-Haythar.
Ia berharap, para kader PA jangan disibukkan dengan hal-hal kecil seperti uang receh, namun yang sangat terpenting bagaimana membangun Aceh agar bisa lebih baik dari sebelumnya dan bagaimana wajib memikirkan kesejahteraan rakyat Aceh.
“Sekarang semua ada di tangan kita, kita punya kuasa politik dan keuangan dengan adanya dana otsus (otonomi khusus) dari hasil perjuangan, dan anggaran tersebut untuk pembangunan Aceh agar bisa lebih maju dari sebelumnya," ungkap Malik Mahmud yang juga menjabat sebagai Wali Nanggroe Aceh.