Internasional
Sungai Nil Meluap, Banjir Terjang Sudan, Warga Tetap Banggakan Bendungan Nil Kontroversial Ethiopia
Bendungan Sungai Nil kontroversial yang dibangun Ethiopia telah menyebabkan banjir bandang di Sudan.
Opini di jalan-jalan di dalam dan sekitar ibu kota cenderung lebih bersimpati dengan Ethiopia.
"Kami mendukung mereka karena kami memiliki perasaan yang sama terhadap orang-orang Ethiopia," kata Salah Hassan, ayah dari seorang anak berusia 44 tahun yang rumahnya di Omdurman, kota kembar Khartoum, sebagian rusak akibat banjir.
Baca juga: Kerusuhan Pecah di Sudan, Rakyat Demo Tuntut Kehidupan Lebih Baik
Mohamed Ali (37) yang tinggal di Khartoum North, melihatnya sebagai sumber kebanggaan Afrika dan kesempatan kerja bagi banyak orang.
"Ada jutaan orang Ethiopia yang tinggal di Sudan sekarang, tapi saya pikir setelah bendungan dibangun, mereka akan kembali ke negara mereka bersama dengan banyak orang Sudan untuk bekerja di sana," katanya.
"Saya mendukung bendungan itu 100% karena proyek apa pun yang menguntungkan rakyat Afrika," ujarnya.
"Orang-orang di Tanduk Afrika sangat menderita dan mereka perlu memiliki proyek pembangunan yang begitu besar," tambahnya.
Tetapi sampai perselisihan diselesaikan tentang bagaimana bendungan Ethiopia diatur, hal itu tetap meresahkan dan mengkhawatirkan mereka yang tinggal dan bertani di sepanjang sungai terpanjang di dunia itu.(*)