Internasional
Pemimpin Tertinggi Iran Mengejek Pemilihan Presiden AS, Tak Peduli Trump Atau Biden Yang Menang
Pemimpin Tertinggi Republik Islam Iran, Selasa (3/11/202) mengejek Pemilihan Presiden AS 2020.
SERAMBINEWS.COM, TEHERAN - Pemimpin Tertinggi Republik Islam Iran, Selasa (3/11/202) mengejek Pemilihan Presiden AS 2020.
Ayatollah Ali Khamenei menegaskan kembali posisi lama Iran bahwa tidak masalah Donald Trump atau Joe Biden memenangkan suara, tetapi taruhannya tidak bisa lebih tinggi untuk negaranya.
Empat tahun lagi dapat melihat kampanye tekanan maksimum Trump semakin berkembang karena menghancurkan ekonomi Iran dan menghentikan Teheran dari secara terbuka menjual minyak mentahnya ke luar negeri.
Biden juga mengatakan akan mempertimbangkan memasukkan kembali kesepakatan nuklir Teheran 2015 dengan kekuatan dunia, memberikan bantuan yang mungkin untuk wilayah Iran yang terkepung, lansir AP, Selasa (3/11/2020).
“Kalau melihat situasi mereka sendiri, menarik untuk disimak," katanya.
Presiden petahana, yang mengadakan pemilu mengatakan ini adalah pemilu AS yang paling curang sepanjang sejarah, kata Khamenei.
Dikatakan, Trump tidak mengakui masing-masing negara bagian AS menjalankan pemungutan suara.
"Siapa yang mengatakan ini? tanyanya.
Presiden yang mengatur pemilihannya sendiri dan lawannya mengatakan Trump bermaksud curang secara luas.
"Apakah ini demokrasi Amerika," tanya Khamenei.
Khamenei menambahkan bahwa hasil pemungutan suara bukanlah urusan negaranya.
"Artinya tidak akan mempengaruhi kebijakan kami sama sekali," ujarnya.
"Kebijakan kami jelas dan diperhitungkan dengan baik dan orang yang datang dan pergi tidak akan berdampak padanya.”
Baca juga: Pemilu AS Dimulai, Simpatisan Partai Republik Seumur Hidup Nyatakan Pilih Joe Biden
Khamenei (81) sebagai pemimpin tertinggi memiliki keputusan akhir tentang semua masalah kenegaraan di Iran.
Dia menyetujui upaya untuk mencapai kesepakatan nuklir, yang membuat Iran setuju untuk membatasi pengayaan uraniumnya dengan imbalan pencabutan sanksi ekonomi.