MotoGP 2020
Di Ambang Juara, Joan Mir Ukir Sejarah Baru di MotoGP
Pembalap Spanyol itu unggul 14 poin atas Fabio Quartararo yang membela tim Petronas Yamaha SRT.
SERAMBINEWS.COM - Pebalap Suzuki Ecstar, Joan Mir, berada di ambang sejarah baru jelang bergulirnya seri balap MotoGP Eropa 2020 pada akhir pekan ini.
Joan Mir berhasil mempertahankan posisinya di puncak klasemen sementara pembalap MotoGP 2020.
Kepastian itu diperolehnya setelah dia sukses finis di urutan ketiga pada balapan terakhir, MotoGP Teruel 2020.
Berbekal hasil tersebut, Mir pun tetap berada di peringkat kesatu klasemen pembalap dengan raihan 137 poin.
Pembalap Spanyol itu unggul 14 poin atas Fabio Quartararo yang membela tim Petronas Yamaha SRT.
Kini, dengan tiga balapan tersisa, Mir menjadi yang terdepan untuk meraih gelar juara dunia.
Namun, yang jadi pertanyaan, akankah Joan Mir menjadi juara dunia MotoGP 2020 tanpa pernah memenangi balapan sekalipun?
Baca juga: Catat! Ini Jadwal Mati Suplai Air PDAM di Banda Aceh untuk Besok, Siap-siap Tampung Air Malam Ini
Baca juga: Fakta Kepulangan Habib Rizieq 9 November 2020, Tak Dibantu Pemerintah hingga Bantah Overstay
Baca juga: Update Covid-19 di Pidie, Warga Terpapar Corona 307 Orang, Meninggal 32 dan Dirawat 68 Orang
Berbeda dari Quartararo yang sudah meraih tiga kemenangan pada musim ini yakni MotoGP Spanyol, MotoGP Andalusia, dan MotoGP Catalunya.
Sementara pencapaian terbaik Joan Mir cuma sebatas menjadi runner-up.
Mir meraih posisi tersebut pada tiga balapan yakni MotoGP Austria 2020, MotoGP Emilia Romagna 2020, dan MotoGP Catalunya 2020.
Andai Mir mempertahankan posisinya di puncak klasemen pembalap tanpa pernah memenangi satu pun balapan pada musim ini, dia akan mengukir sejarah baru.
Ya, Joan Mir menjadi rider pertama yang meraih gelar juara dunia MotoGP tanpa kemenangan balap.
Sejak pertama kali digelar pada tahun 1949, saat cuma ada enam balapan dalam satu musim kejuaraan dunia, tidak ada pembalap yang meraih gelar juara dunia tanpa pernah memenangi balapan.
Pembalap dengan raihan kemenangan balap paling sedikit ialah mendiang Nicky Hayden pada tahun 2006.
Kala itu, Hayden menyegel titel kampiun dunia setelah hanya memenangi dua balapan.
Selebihnya, para juara dunia kelas premier minimal memenangi tiga balapan sejak tahun 1952.
Selain berpeluang menjadikan dirinya sebagai juara dunia MotoGP tanpa kemenangan balap, Joan Mir juga bisa meneruskan tradisi juara dunia dari tim Suzuki yang sudah terhenti sejak tahun 2000.
Pembalap Suzuki terakhir yang meraih gelar juara dunia di kelas premier ialah Kenny Roberts Jr dari Amerika Serikat (AS).
Saat itu, Roberts menjadi kampiun dunia di kelas 500cc.
Sebelumnya, Suzuki punya sederet juara dunia di kelas premier (500cc) yakni Barry Sheene, Marco Lucchinelli, Franco Uncini, dan Kevin Schwantz.
Baca juga: Pemko Banda Aceh Bantu Modal 100 Pelaku UMKM, Diserahkan Aminullah Usman
Baca juga: Catat! Ini Jadwal Pencairan Dana Beasiswa di Pidie, SK Sudah Diteken Abusyik
Baca juga: 9 Fakta Kamala Harris Calon Wakil Presiden Joe Biden, Mantan Jaksa hingga Mengolok-olok Donald Trump
Joan Mir juga punya pengalaman menjadi juara dunia.
Mir pernah merasakan manisnya momen kemenangan besar itu saat masih turun di kelas Moto3 pada tahun 2017.
Namun, ironisnya, usai menjadi juara dunia Moto3 2017, Mir tak pernah lagi memenangi balapan, baik di kelas Moto2 maupun MotoGP.
Andai berhasil meraih kemenangan pada tiga balapan tersisa, dia juga akan menulis sejarah baru dalam perjalanan karier balapnya di MotoGP.
Pembalap berusia 23 tahun itu sebetulnya nyaris menjadi pemenang balapan MotoGP Styria 2020 andai saja tidak ada start ulang karena insiden yang dialami Maverick Vinales (Monster Energy Yamaha).
Vinales terpaksa menjatuhkan diri dari motornya lantaran rem di kuda besinya tak berfungsi.
Akibat insiden ini, motor Vinales rusak parah dan beberapa serpihannya masuk ke lintasan balap.
Race steward pun segera mengibarkan bendera merah alias red flag sebagai tanda balapan dihentikan sementara.
Sialnya, saat restart dilakukan, Joan Mir tak mampu mempertahankan posisinya.
Dia disalip tiga pembalap dan hanya bisa menyelesaikan balapan kedua di Red Bull Ring, Austria, tersebut, di posisi keempat.
Menanggapi fakta ini, Mir mengaku tak keberatan andai dia tidak pernah memenangi balapan sampai akhir musim selama posisi puncak klasemen tetap di tangannya.
"Tidak masalah. Hal terpenting ialah meraih gelar juara dunia. Saya tidak peduli dengan kemenangan balap," ucap Mir, dikutip dari Crash.
"Saya hanya peduli soal memberikan 100 persen. Penting untuk memiliki kecepatan demi berada di podium dan meraih titel."
"Bagaimanapun, jika Anda meraih gelar juara dunia, hal itu menunjukkan Anda adalah yang tercepat pada MotoGP, tidak masalah apakah Anda memenangi balapan atau tidak," tutur dia menegaskan.
Joan Mir dan para rivalnya akan kembali bersaing meraih poin maksimal pada seri balap MotoGP Eropa 2020 yang berlangsung akhir pekan ini.
Seri balap ke-12 MotoGP 2020 itu akan digelar di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Spanyol, pada 6-8 November mendatang.(*)
Baca juga: Eric Trump Ditangkap, Sebar Video Palsu Pembakaran 80 Surat Suara Untuk Ayahnya
Baca juga: VIDEO Tri Mulyadi, Prajurit TNI Yang Lihai Bermain dan Ahli Membuat Gitar Listrik. Begini Aksinya
Baca juga: VIDEO Nelayan Kejar dan Tangkap Enam Boat Gara-gara Pakai Pukat Harimau
Baca juga: VIDEO Inggris Lockdown Lagi, Dimulai dari London, Premier League Tetap Lanjut
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Joan Mir di Ambang Sejarah Baru MotoGP