Berita Banda Aceh

Teknik Mesin & FKIP Fisika Unsyiah Produksi Baling-baling Kapal dari Logam Daur Ulang, Begini Proses

Kegiatan ini dilakukan melalui Program Pemberdayaan Masyarakat Unggulan Perguruan Tinggi (PPMUPT) 2020.

Penulis: Mursal Ismail | Editor: Mursal Ismail
For Serambinews.com
Baling-baling kapal boat produksi Teknik Mesin dan FKIP Fisika Unsyiah dari logam daur ulang 

Kegiatan ini dilakukan melalui Program Pemberdayaan Masyarakat Unggulan Perguruan Tinggi (PPMUPT) 2020. 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Program Studi (Prodi) Teknik Mesin dan FKIP Fisika Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh mengembangkan teknologi gravity casting. 

Ini merupakan pengembangan program berkaitan dengan produk baling-baling kapal (boat) yang merupakan salah satu elemen dari alat transportasi air.

Kegiatan ini dilakukan melalui Program Pemberdayaan Masyarakat Unggulan Perguruan Tinggi (PPMUPT) 2020. 

Program ini didanai Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional Republik Indonesia (Kemenristek /BRIN) dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Unsyiah.

Tim PPMUPT diketuai Dr Akhyar, ST MP, MEng dengan anggota, yakni Prof Dr Ir Khairil, MT, dan Drs Ahmad Farhan, MSi yang berasal dari Prodi Teknik Mesin dan Prodi FKIP Fisika Unsyiah.

Baca juga: Demo Pecah di New York dan California, Warga Protes Trump yang Berupaya Gagalkan Pilpres

Baca juga: Setelah Menghabisi Nyawa Surya sampai Putus Tangan di Depan Ibu, Pelaku Kirim Chat ke Adik Korban

Baca juga: Viral Video Oknum Polisi Banting Anak Kucing ke Dalam Parit, Pelaku Tertawa Lepas

Ketua PPMUPT, Dr Akhyar, ST MP MEng, menyampaikan hal ini lewat siaran pers kepada Serambinews.com, Kamis (5/11/2020). 

Akhyar mengatakan kegiatan yang mereka lakukan itu dilatarbelakangi kebutuhan baling-baling kapal untuk boat nelayan saat ini sangat besar.

Sedangkan selama ini baling-baling boat itu didatangkan dari luar Aceh, sehingga industri kecil khususnya untuk industri pengecoran lokal di Aceh kurang berkembang.

"Oleh karena itu perlu usaha penerapan teknologi pengecoran logam dalam peningkatan produksi baling-baling kapal dengan material logam kuningan. 

Pada akhirnya mampu meningkatkan pendapatan ekonomi perajin logam.

Dengan demikian, juga dibutuhkan peran serta pemerintah maupun institusi-institusi pendidikan (perguruan tinggi) khususnya dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)," kata Dr Akhyar. 

Akhyar mengatakan hasil-hasil riset dari perguruan tinggi maupun lembaga riset pemerintah diharapkan dapat diaplikasikan untuk pengembangan industri pengecoran logam lokal yang berbasis teknologi tepat guna, sehingga mampu bersaing dengan produk-produk dari luar.

Oleh karena itu, Prodi Teknik Mesin dan FKIP Fisika Unsyiah, Banda Aceh melakukan kegiatan ini melalui PPMUPT 2020. 

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved