Berita Luar Negeri
Trump Kalah Dalam Pilpres AS, Warga New York Malah Senang dan Turun ke Jalan Merayakannya
warga New York bergembira bersama dengan turun ke jalan pada Sabtu (7/11), untuk merayakan kekalahan Donald Trump dalam pilpres as
SERAMBINEWS.COM - Sejumlah warga New York bergembira bersama dengan turun ke jalan pada Sabtu (7/11), untuk merayakan kekalahan Donald Trump dalam pemilihan umum presiden Amerika Serikat (AS) 2020.
Orang-orang mengolok-olok putra daerah New York itu dengan ucapan, "Anda dipecat".
Di Manhattan para warga berteriak dan bertepuk tangan.
Beberapa di antaranya mengibarkan bendera dan yang lainnya membunyikan teko dari balkon.
Kendaraan juga membunyikan klakson untuk ikut merayakan.
Catherine Griffin menangis gembira di luar bersama satu dari dua anaknya.
Baca juga: Profil Kamala Harris yang Trending, Wanita Cawapres AS Jadi Lawan Kuat Donald Trump/Michael R Pence
"Saya senang Trump pergi dari hidup kita, semoga selamanya," katanya kepada AFP.
"Sedikit kenormalan kembali dalam hidup kami, dan anak-anak saya bisa melihat manusia yang layak kembali memegang kendali - itu membuat saya bahagia," kata wanita berusia 47 tahun tersebut merujuk pada Joe Biden.
Ratusan orang lalu berkumpul di luar Trump Tower, dan banyak juga yang mengerubungi Grand Army Plaza Brooklyn.
"Anda dipecat" atau "Trump dipecat", kalimat yang kerap diucapkan Trump saat tampil sebagai pembawa acara tv The Apprentice.
Baca juga: Era Trump sudah Berakhir, Pejabat Senior dan Tim Kampanye Mulai Meninggalkannya
Ribuan orang lainnya berkumpul di Times Square dan Columbus Circle, di mana demo untuk mengawal integritas penghitungan suara berubah jadi pesta besar.
"Biden akhirnya menang," kata JD Beebe (35) yang bekerja di sebuah perusahaan online.
"Saya merasa ini momen yang sangat Amerika," katanya.
Baca juga: VIRAL Suami Istri Siksa Gadis 17 Tahun, Hantam Sampai Cucuk Kaki dengan Api Dupa Hio
Seraya menambahkan bahwa "Saya tahu negara ini terpecah hampir 50/50, tetapi saya masih merasa ini adalah hari yang sangat baik untuk demokrasi."
