Berita Abdya
Pasien Batu Ginjal di Abdya Kini tak Perlu Lagi Operasi, RSUTP Segera Miliki ESWL, Ini Fungsinya
Untuk pembelian alat ESWL itu, Pemkab Abdya memplotkan anggaran sebesar Rp 4,6 miliar yang bersumber dari Dana Otonomi Khusus Aceh (DOKA) 2020.
Penulis: Rahmat Saputra | Editor: Saifullah
Laporan Rahmat Saputra | Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Rumah Sakit Umum Teungku Peukan Aceh Barat Daya (RSUTP Abdya) segera memiliki alat pemecah batu ginjal atau Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL).
Untuk pembelian alat ESWL itu, Pemkab Abdya memplotkan anggaran sebesar Rp 4,6 miliar yang bersumber dari Dana Otonomi Khusus Aceh (DOKA) 2020.
Targetnya, pada awal tahun 2021 mendatang, mesin tersebut bisa beroperasi dan melayani para penderita batu ginjal di Abdya, maupun masyarakat barat selatan Aceh lainnya.
Operasional mesin itu nantinya akan ditangani oleh dr Infansyah, SpU, seorang dokter spesialis berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) di rumah sakit yang lebih terkenal dengan nama ‘Rumah Sakit Korea’ itu.
"Alhamdulilah, dengan adanya alat ESWL ini maka penderita batu ginjal tidak perlu dilakukan operasi lagi. Karena dengan ESWL ini, batu ginjal bisa dihancurkan menggunakan sinar-X," jelas Direktur RSUTP Abdya, dr Ismail Muhammad, SpB, didampingi Kabid Penunjang Medis, Sukardi SKep, kepada Serambinews.com, Selasa (10/11/2020).
Baca juga: RAPBK 2021 Pijay Hampir Rp 1 Triliun, Bupati Serahkan Nota Keuangan RAPBK 2021, Begini Rinciannya
Baca juga: Alpala Aceh Sorot Rencana Pemberlakukan Tarif Tol Aceh, Minta Kebijakan Itu Ditunda, Ini Alasannya
Baca juga: Sedih Direktur Mundur, Puluhan Pegawai RSUD Kutacane ‘Serbu’ Rumah Bupati, Tujuannya Bikin Haru
Menurut Ismuha--panggilan akrab Ismail Muhammad--sebelum difungsikan, rencananya ESWL itu akan dilaunching oleh Bupati Abdya, Akmal Ibrahim SH.
"Setelah barangnya tiba dan izinnya rampung, insya Allah pada awal 2021, sudah bisa berfungsi," janji Ismuha.
Dia menambahkan, selama ini pasien batu ginjal hanya diberikan pelayanan dan diberikan obat, sementara untuk tindakan operasi harus dirujuk ke RSU Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh.
"Melihat fenomena itu, sebenarnya pada awal tahun kemarin, kita sudah ada mesin ESWL ini. Kita terkendala ruang yang belum tersedia sehingga pembelian kita tunda, dan kita bangun ruangnya terlebih dahulu," ungkapnya.
Saat ini, sebutnya, ruangan untuk ESWL sudah rampung dikerjakan, sehingga pihaknya pun melanjutkan pembelian alat yang sangat dibutuhkan masyarakat Abdya dan warga barat selatan lainnya.
Baca juga: Donald Trump Mulai Beraksi, Kepala Pentagon Dipecat Melalui Tweet
Baca juga: Trump Mulai Singkirkan Pejabat tak Disukainya, Setelah Pecat Menhan, Pejabat Ini Bakal Didepak
Baca juga: Pembela Palestina di Kancah Internasional Tutup Usia, Ini Sepak Terjangnya Melawan Penjajah Israel
"Untuk alat ini, di barat selatan yang ada hanya di Abdya dan RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh, Aceh Barat. Kendala di RSUD Cut Nyak Dhien, mereka tidak ada dokter urologi, bahkan dulu mereka sempat meminta bantu dokter urologi dari kita, Pak Irfansyah SpU," paparnya.(*)