Viral Medsos

VIRAL Dokter Bagikan Kisah Saat Orang Tua Bawa Bayi dengan Tubuh Biru dan tak Bernafas

Tayang: Selasa, 10 November 2020 11:49 WIB

Penulis: Syamsul Azman | Editor: Muhammad Hadi

lihat foto

VIRAL Dokter Bagikan Kisah Saat Orang Tua Bawa Bayi dengan Tubuh Biru dan tak Bernafas

Facebook / Redza Zainol

Postingan ini diunggah oleh pengguna Facebook Redza Zainol, Senin (9/11/2020).

Baca Selanjutnya:

Korupsi Kuota Haji, Oknum Kemenag Diduga Terima 'Pelicin' Rp 113 Juta Per Jemaah

SERAMBINEWS.COM - Viral Dokter bagikan pengalaman ketika orang tua datang bawa bayi dengan tubuh biru dan tidak bernafas ke rumah sakit.

Postingan ini diunggah oleh pengguna Facebook Redza Zainol, Senin (9/11/2020).

Ia merupakan seorang dokter di Sultanah Fatimah Specialist Hospital atau Rumah sakit pemerintah, Muar, Malaysia.

Kedua orang tua yang bekerja tentunya mengurangi waktu mereka bersama anak di rumah.

Sehingga sebagian dari orang tua, mempercayakan anak mereka kepada pengasuh, untuk menjaga selama mereka berada di luar rumah.

Meski telah dijaga dengan baik, namun perkara ajal memang tidak ada yang bisa memprediksi dan tahu kapan kedatangannya.

Demikian sebagaimana yang dibagikan oleh dokter berasal dari Malaysia satu ini, ia membagikan kisah seorang ibu mendatanginya.

Ia datang dengan keadaan hati yang cemas dan karena tubuh sang anak membiru, tidak ada tarikan nafas dan jantung tidak berdegup.

"Ketika anak laki-laki itu dibawa ke bagian Unit Darurat, seluruh tubuhnya dalam keadaan membiru dan dingin.

"Tidak bernapas dan tidak bergerak. Tidak ada detak jantung yang terdengar saat bayi itu diperiksa.

"Matanya tertutup, mulutnya sedikit terbuka.

"Bantu saya dokter. anakku tenggelam. Bantu dia, bantu dia. ”

"Si kecil ini adalah anak tunggal dan dia diasuh oleh pengasuhnya pada siang hari.

"Pintu toilet di rumah babysitter ditutup tapi tidak dikunci. Dia pergi ke toilet sendirian dan melihat seember air.

"Pada saat dia ditemukan oleh pengasuh, kepalanya ada di ember dan kakinya sudah terangkat.

"Pengasuh menarik anak itu keluar, tapi kaki, tangan dan mulutnya sudah membiru.

"Berapa lama dia jatuh ke dalam ember, tidak ada yang tahu. 1 menit atau 10 menit, saya tidak tahu.

"Siapa tahu pagi itu adalah hari terakhir ibunya melihatnya tersenyum.

"Maaf Bu. Putrimu sudah pergi."

"Penyesalan juga tidak berguna. Waktu yang telah berlalu tidak dapat diputar ulang.

"Hanya kenangan yang tersisa. Dan dia, telah meninggalkan segalanya.

"Kepala bayi atau anak kecil yang direndam air sedalam 2 inci mampu membuatnya tenggelam. Itu terjadi dengan tenang dan cepat.

"Anak yang lemah tidak bisa berteriak minta tolong. Air yang masuk ke paru-paru akan membuat paru-paru menjadi basah dan tidak berfungsi lagi.

"4 menit tanpa oksigen mencapai otak, sudah cukup untuk melakukan kerusakan permanen pada otak anak.

Selain menceritakan pengalamannya ketika didatangi oleh seorang ibu dengan keadaan anaknya yang telah tiada, sang dokter turut membagikan hal yang patut diperhatikan ketika memandikan bayi.

Perhatikan 4 hal ini saat memandikan bayi dan balita:

1. Pastikan ketika memandikan anak harus selalu menyentuhnya, maksudnya satu tangan selalu memegangnya.

Selain itu sediakan alat mandi dan handuk agar tidak berada jauh dari kita ketika memandikan bayi.

Susun terlebih dahulu semua kebutuhan untuk memandikan bayi.

2. Aturan sederhana ketika bayi berada di dalam air

Jangan tinggalkan anak sendirian atau tinggalkan anak sebentar dengan ada orang lain agar anak bisa terus terawasi.

3. Penutup tutup toilet harus selalu di tutup

Kepala anak kecil yang sudah bisa berjalan bisa masuk ke lubang duduk toilet.

Sebaiknya selalu tutup lubang toilet ketika tidak digunakan.

4. Kosongkan wadah atau tempat penampungan air jika tidak dipergunakan.

Demikian pengalaman dan tips dibagikan oleh dokter berasal dari Malaysia ini, sebutnya orang tua memang harus selalu memperhatikan anak agar tidak terjadi yang tidak diinginkan. (Serambinews.com/Syamsul Azman)