Bom Meledak di Monumen Perang Dunia I Jeddah, Arab Saudi, 3 Orang Terluka
Sedikitnya tiga orang terluka ketika sebuah alat peledak menghantam upacara internasional untuk memperingati akhir Perang Dunia I
SERAMBINEWS.COM - Sebuah bom meledak di Jeddah, Arab Saudi, Rabu (11/11/2020) lalu.
Sedikitnya tiga orang terluka ketika sebuah alat peledak menghantam upacara internasional untuk memperingati akhir Perang Dunia I di sebuah pemakaman di kota Jeddah, Arab Saudi.
Bukan acara biasa, acara tersebut diketahui dihadiri oleh perwakilan beberapa negara.
Dilansir dari Aljazeera, acara dihadiri oleh Kedutaan Besar Prancis, Yunani, Italia, Inggris dan Amerika Serikat (AS).
Mereka pun sama-sama mengatakan serangan bom tersebut merupakan 'pengecut', dan mereka mengutuknya.
Menteri Timur Tengah dan Afrika Utara, James Cleverly, pun menuliskan cuitan di twitter.
Baca juga: Trump Minta Pendukung Kumpul Uang Lunasi Utang Kampanye
Baca juga: Ini Waktu Shalat Tahajud, Simak Tata Cara dan Niat Sholat Tahajud Sendiri serta Doanya
"Serangan seperti itu terhadap orang yang tidak bersalah memalukan dan sepenuhnya tanpa keadilan," kata pernyataan itu, menambahkan bahwa mereka berjanji mendukung pemerintah Saudi saat mereka menyelidiki insiden tersebut.
Pernyataan bersama yang dikeluarkan oleh kedutaan besar dari lima negara yang hadir mengatakan:
"Serangan seperti itu terhadap orang yang tidak bersalah memalukan dan sepenuhnya tanpa pembenaran."
Kementerian Luar Negeri Prancis mengatakan, upacara tahunan itu untuk memperingati berakhirnya Perang Dunia I dihadiri oleh beberapa konsulat, termasuk dari Prancis, menjadi sasaran serangan itu.
Prancis pun telah mendesak warganya untuk waspada maksimum di tengah ketegangan yang meningkat, setelah penyerang bulan lalu memenggal kepala seorang guru sekolah menengah Prancis yang menunjukkan karikatur Nabi Muhammad SAW di kelas.
Baca juga: Sebelum Menikah, Sule Ajak Nathalie Holscher Nyekar ke Makam Lina Jubaedah
Baca juga: Presiden Donald Trump Membersihkan Pentagon, Warga Amerika Serikat Mulai Khawatir
"Secara khusus, lakukan kebijaksanaan dan jauhi semua pertemuan dan berhati-hatilah saat bergerak," kata pernyataan kementerian luar negeri, yang diedarkan kepada penduduk Prancis di Jeddah.
Kedutaan Prancis di UEA juga meminta warga Prancis untuk tetap waspada setelah serangan itu.
Dilansir dari Independent.co.uk, Nadia Chaaya, seorang pejabat yang mewakili warga negara Prancis yang tinggal di Arab Saudi, menghadiri upacara ketika diserang.
Dia mengatakan kepada Associated Press bahwa ada sekitar 20 orang dari berbagai negara yang hadir.