Penanganan Covid 19
Layanan Daring Bagi Keluarga Terdampak Covid 19 di Aceh, Dikembangkan oleh PKPM, Dinsos, dan Unicef
aplikasi Psikososial Support (PSS) ini dirancang untuk memudahkan petugas register dalam memberikan layanan bagi masyarakat
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Pusat Kajian Pendidikan Masyarakat (PKPM) Aceh dan Dinas Sosial Aceh atas dukungan Unicef mengembangkan layanan dalam jaringan (Daring) bagi keluarga terdampak Covid 19 di Provinsi Aceh.
Aplikasi yang diberinama Psikososial Support (PSS) ini disosialisasikan dan disimulasikan melalui pertemuan virtual yang dilaksanakan di Banda Aceh, Kamis hingga Sabtu (12-13/11/ 2020).
Kegiatan tersebut diikuti perwakilan dari Dinas Sosial Aceh, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak Aceh, UPT P2TP2A Aceh, Dinas Sosial Aceh Barat, Lhokseumawe, Banda Aceh, Sakti Peksos, dan Petugas Register PKSAI.
Direktur PKPM Aceh Dr Muslim Zainuddin MSI dalam rilis yang dikirim oleh aktivis PKPM, Munawar AR, kepada Serambinews.com Kamis (12/11/2020) mengatakan, aplikasi Psikososial Support (PSS) ini dirancang untuk memudahkan petugas register dalam memberikan layanan bagi masyarakat yang mengakses layanan kesehatan mental, terutama anak-anak rentan.
“Layanan ini nantinya akan digabung dengan unit pelaksana Pusat Kesejahteraan Sosial Anak Integratif (PKSAI) yang sudah berjalan di Aceh Barat, Lhokseumawe, dan Banda Aceh,” kata Muslim Zainuddin.
Menurut dia, aplikasi ini dikembangkan pihaknya karena mempertimbangkan ruang dan waktu masyarakat yang sedang menghadapi keadaan darurat akibat pandemi COVID-19.
“Covid 19 telah merusak sendi-sendi peradaban kehidupan kita. Mau tidak mau kita harus hidup berdampingan karena telah memberikan dampak buruk bagi kesehatan mental, psikososial dan fisik masyarakat kita,” ujar Muslim, seperti dilansir siaran pers itu.
Baca juga: Kasus Aktif Covid-19 di Aceh Capai 1.233 Orang, 9 Pasien Meninggal Merupakan Kasus Lama
Lebih lanjut, Muslim memaparkan, salah satu resiko utama yang berkaitan dengan kesehatan mental dan berdampak pada pengasuhan anak karena rutinitas harian di rumah, stigmasisasi, dan rasa takut akan ketidakpastian.
Baca juga: Kabar Gembira, Warga Positif Covid-19 di Nagan Raya Tersisa Tujuh Orang, Seorang Suspect Meninggal
Serangan Virus Tak Berwujud
Kepala Kantor Unicef Perwakilan Aceh Andi Yoga Tama, dalam sambutan virtualnya mengatakan dunia sedang dilanda virus tak berwujud.
Vaksin belum ada, tapi virus menyebar dimana-mana.
Ketika pemerintah sedang mencari solusi penyebaran virus meningkat tajam.
“Dampak utama dari Covid terhadap keluarga terutama anak-anak. Waktu berkumpul banyak tapi ruang gerak terbatas. Jika orangtua tidak mampu mengelola pola hidup baru ini dengan baik maka gesekan-gesakan di dalam rumah tangga bisa beresiko bagi anak-anak,” ujar Andi.
Baca juga: Trump Marah, Bimbang dan Mengomel Atas Kekalahannya, Tetapi Memahami Kesulitan yang Dihadapinya
Baca juga: Rakyat Korea Utara Kembali Dibuat Ketar-ketir, Mereka akan Dihukum Jika Ketahuan Menyisakan Makanan
Kata Andi, salah satu resiko bagi anak adalah kesehatan mental, meningkatnya perlakuan salah bagi anak dan gesekan lainnya yang menimbulkan risiko terjadinya kekerasan terhadap anak baik fisik maupun visual.
Layanan PSS ini diharapkan menjadi rujukan bagi korban terdampak maupun penyintas.