Berita Bireuen
Agar tak Terpengaruh Bandar Narkotika, BNN Aceh Ajak Petani Bertanam Legal
Masyarakat tetap didorong, agar bercocok tanam secara legal. Sehingga tidak mudah dipengaruhi oleh para bandar narkotika, maupun jaringannya.
Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Nurul Hayati
Ditambahkan, program GDAD akan terus berlanjut, untuk memutus mata
rantai produktivitas ganja di Aceh.
Masyarakat tetap didorong, agar bercocok tanam secara legal.
Sehingga tidak mudah dipengaruhi oleh para bandar narkotika, maupun jaringannya yang memanfaatkan petani.
Heru Pranoto menambahkan, program GDAD terbukti sangat baik dan
efektif, untuk memberantas penanaman ganja serta meningkatkan ekonomi
masyarakat pada beberapa kabupaten di Aceh.
Bahkan, tahun ini di Bireuen tercatat sebanyak 12.000 hektar perkebunan, ditanami jagung melalui program GDAD yang sudah dilakukan
panen raya Februari lalu.
Bupati Bireuen, Dr H Muzakkar A Gani SH MSi dalam pertemuan tersebut mengatakan, pemerintah daerah memiliki komitmen kuat untuk terus melaksanakan program pemberantasan narkoba dan juga program GDAD.
Menurutnya, pascapanen raya selama beberapa tahun terakhir, terlihat begitu besar dampak dari program GDAD yang nyata memberi keuntungan bagi masyarakat.
Dalam pertemuan tersebut juga dihadiri Kepala BNNK Sabang, Pidie
Jaya, Pidie, Lhokseumawe dan Langsa.
Para rombongan tersebut, Sabtu (14/10/2020) melanjutkan perjalanan dengan sepeda ke Aceh Tengah.
Pelepasan dilakukan oleh Bupati Bireuen di pendopo Bupati Bireuen dan
mengantar sampai ke Juli, Bireuen.
Rombongan BNN Aceh dengan sepeda ke Aceh Tengah, sedangkan rombongan pejabat Bireuen kembali ke pendopo. (*)
Baca juga: Ketua Yayasan Lantik Rektor Umuslim