Sosok Inspiratif
Teuku Yusriadi, Dokter Kafilah MTQ Aceh yang Mampu Berperan Jadi Pelatih Tilawah
"Ada suasana sangat bahagia bisa menikmati kebersamaan dengan kafilah MTQ di setiap even, apalagi di MTQ Nasional."
Penulis: Nasir Nurdin | Editor: Nasir Nurdin
SERAMBINEWS.COM, PADANG
Dalam tim ofisial kafilah Aceh yang mengikuti Musabaqah Tilawatil Quran Nasional (MTQN) XXVIII di Padang, Sumatera Barat (Sumbar) ada sosok dr. Teuku Yusriadi, Sp.BA yang akrab disapa Popon. Jabatan Popon dalam tim sebagai dokter kafilah. Namun, selain berperan pada tugas utamanya untuk memastikan peserta tetap sehat, Popon juga memiliki kemampuan sebagai pelatih tilawah. Kepada Nasir Nurdin dari Serambinews.com—saat ngopi di sebuah warung di Kota Padang, seusai gelar malam ta’aruf di Auditorium Gubernur Sumbar, Jumat (13/11/2020) malam—Popon bercerita tentang latar belakang motivasinya mengikuti setiap even musabaqah, bahkan dia lebih memilih meninggalkan tempat praktik demi menikmati suasana kebersamaan dengan kafilah Aceh.
“Ada suasana yang begitu indah saat bergabung dengan kafilah Aceh pada even MTQ, termasuk MTQ Nasional yang kini berlangsung di Padang. Kalau pun saya tidak masuk tim, saya tetap berangkat secara pribadi.”
Untaian kalimat itu disampaikan Popon ketika mengawali bincang-bincang santai dengan Serambinews.com tentang keterlibatannya sebagai dokter kafilah Aceh ke MTQN XXVIII di Padang.
Baca juga: Pesan Gubernur Saat Melepas Kafilah MTQ Aceh ke Sumbar: Jaga Citra Daerah, Ukirlah Prestasi Terbaik
Baca juga: Kafilah MTQ Aceh Dilepas Manajemen Garuda di SIM, Disambut Tari Pasambahan di Minangkabau
Sebagai dokter kafilah, Popon mengemban tanggung jawab utama untuk memastikan semua anggota kafilah—terutama peserta yang berlomba—dalam kondisi sehat, apalagi MTQN XXVIII di Padang dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19.
Menanggapi informasi bahwa dia juga mampu diperbantukan menjadi pelatih tilawah, Popon membenarkan informasi itu.
“Ya, selain menjalankan tugas sebagai dokter kafilah, saya juga mendapat kepercayaan membantu melatih bidang tilawah untuk peserta MTQ seperti di MTQ Nasional di Padang saat ini,” ujar pria kelahiran Banda Aceh, 29 Oktober 1983 tersebut.
Baca juga: Anggota Kongres Alaska Ejek Virus Corona, Sekarang Terinfeksi Covid-19
Kepercayaan yang diberikan kepada sang dokter untuk membantu melatih bidang tilawah, bukan tanpa dasar.
Sejak kelas IV di SD Garot Geuceu, Aceh Besar, Popon sudah mahir membaca Alquran bahkan rutin mengikuti MTQ Tingkat Kota Banda Aceh dan Aceh Besar.
Pada MTQ Tingkat Kota Banda Aceh 2006, Popon meraih juara I golongan remaja.
Saat kuliah di Fakultas Kedokteran Unsyiah, Popon menjadi duta Unsyiah ke MTQ Mahasiswa Tingkat Nasional Tahun 2005 di Unpad Bandung dan tahun 2007 di Universitas Tanjungpura, Kalimantan Barat.
Setelah menyelesaikan S1 di Fakultas Kedokteran Unsyiah pada 2008, Popon melanjutkan pendidikan Spesialis Bedah Anak (Sp.BA) di Fakultas Kedokteran UGM Yogyakarta pada 2011 hingga 2016.
“Selama di Yogya, aktivitas saya mengikuti even MTQ Nasional terpaksa terhenti. Saya bergabung lagi ketika MTQ Nasional XXVII di Medan, Sumatera Utara. Waktu itu saya berangkat secara pribadi,” ungkap suami dari dr. Risna Handriani, Sp. KK tersebut.
Baca juga: Trump Tetap Menolak Kemenangan Joe Biden, Menlu AS Terbang ke Eropa dan Timur Tengah
Menurut Popon, dia satu angkatan dengan Ustaz Ikbal Hasan dan Ustaz Mahlil M Jamil yang sama-sama belajar mengaji dengan Ustaz Azhari Usman (almarhum) dan Ustazah Zuraidah M Din (almarhumah).
“Setelah menyelesaikan program spesialis bedah anak di Yogyakarta, saya kembali bergabung dengan tim Ipqah (Ikatan Persaudaraan Qari-qariah) Provinsi Aceh bersama Ustaz Mardhatillah dan kawan-kawan. Alhamdulillah, pada MTQ Nasional di Padang kali ini saya berkesempatan bergabung lagi dan menikmati kebersamaan dengan kafilah Aceh,” ujar ayah satu putra dan satu putri ini.