Berita Luar Negeri

Calon Menhan Biden Bisa Picu Perang: AS Harus Bisa Tenggelamkan Semua Kapal China Dalam Waktu 72 Jam

Calon Menhan Biden Bisa Picu Perang: AS Harus Bisa Tenggelamkan Semua Kapal China Dalam Waktu 72 Jam

Editor: Muhammad Hadi
KEENAN DANIELS / US NAVY / AFP
Kelompok Serangan Kapal Induk Ronald Reagan milik Amerika Serikat di tengah ketegangan di Laut China Selatan 

Namun mantan wakil menteri itu juga menginginkan perubahan dari pandangan "buram" pemerintahan Trump tentang China, dan menyatakan keinginan untuk beberapa kerja sama antara Beijing dan Washington.

“Ada serangkaian ancaman, apakah itu mencegah pandemi berikutnya, atau menangani perubahan iklim, atau berurusan dengan proliferasi nuklir Korea Utara di mana, suka atau tidak, kita harus berurusan dengan China sebagai mitra atau kita tidak bisa menyelesaikan masalah tersebut," ujarnya.

Di sisi lain, para pengamat telah mendinginkan usulan Flournoy terkait kehadiran besar Angkatan Laut AS di Laut China Selatan, dengan mengatakan China siap untuk membalas jika AS secara besar-besaran meningkatkan pencegahan maritim.

Wu Xinbo, direktur Pusat Studi Amerika Universitas Fudan berkata kepada South China Morning Post:

"Ancaman seperti itu hampir tidak dapat bekerja, karena PLA telah dan selalu memperhitungkan campur tangan Amerika secara langsung ketika merencanakan operasi militer di Taiwan."

Baca juga: Pembunuh Kapal Induk Dikerahkan Dekat Taiwan, Rudal DF-17 China tak bisa Dilawan AS

Collin Koh, seorang peneliti dari S. Rajaratnam School of International Studies di Nanyang Technological University Singapura, sudah memprediksi sikap Flournoy dan pemerintahan baru Biden terhadap China.

"Terlepas dari siapa yang ada di Gedung Putih, kemampuan untuk mempertahankan pencegahan yang kredibel dan jika perlu, mengalahkan agresi [Tentara Pembebasan Rakyat] terhadap Taiwan sesuai dengan Undang-Undang Hubungan Taiwan, akan dipandang sebagai hal yang disepakati," papar Koh seperti dikutip Express.co.uk. 

Biden, setelah mengalahkan Trump dalam pemilihan presiden AS, telah menjelaskan bahwa dia akan tegas pada China dengan cara yang sama seperti pendahulunya.

Baca juga: Mengerikan Monster Laut Bikinan Rusia, Bisa Hancurkan Kapal Musuh Sebelum Sempat Mendeteksinya

Selama kampanye Demokrat, dia mengecam Presiden China Xi Jinping sebagai "preman" dan berjanji untuk memimpin kampanye internasional untuk "menekan, mengisolasi, dan menghukum China".

Biden juga bersikap brutal dalam penilaiannya terhadap penahanan dan perlakuan China terhadap Muslim Uighur, yang dia anggap sebagai "genosida".

Tapi mantan Wakil Presiden itu juga diharapkan mengejar "kepentingan nasional" AS dan berkolaborasi dengan China dalam kebijakan perubahan iklim.

Baca Juga: Trump melewatkan KTT ASEAN untuk ketiga kali, walau jadi pusat visi AS

Di bawah pemerintahan Trump, Washington telah meningkatkan tekanan terhadap Beijing di Laut China Selatan.

Baca juga: Dibalik Kedatangan Suga dan Pompeo, Indonesia Diminta Waspadai Ancaman Perang Dunia III

Mike Pompeo, Menteri Luar Negeri Trump, mengecam klaim China atas "kedaulatan" atas perairan yang disengketakan.

"Kami tekankan, klaim Beijing atas sumber daya lepas pantai di sebagian besar Laut China Selatan sepenuhnya melanggar hukum, seperti kampanye penindasan untuk mengontrol mereka."

Halaman
123
Sumber: Kontan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved