Jeritan Hati Siswa di Aceh Timur: Teruntuk Ibu Guru dan Teman Sekalian, Maaf Kalau Saya Jarang Hadir
"Teruntuk ibu guru dan pihak sekolah dan teman sekalian, mohon maaf klo saya jarang hadir ke skolh karena keadaan yg tidak memungkinkan...."
Jeritan Hati Siswa di Aceh Timur: Teruntuk Ibu Guru dan Teman Sekalian, Maaf Kalau Saya Jarang Hadir
Laporan Yocerizal | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM - Sebuah pesan menyentuh ditulis seorang siswa di SMAN2 Birem Bayeun, Aceh Timur.
Di status WhatsApp-nya, ia memposting foto jalan ke sekolahnya yang becek dan berlumpur.
"Keadaan kami sekarang...." tulisnya menyertai foto tersebut.
"Teruntuk ibu guru dan pihak sekolah dan teman sekalian, mohon maaf klo saya jarang hadir ke skolh karena keadaan yg tidak memungkinkan...." lanjut siswa itu.
Status tersebut sebenarnya ditulis sekitar dua bulan lalu, tetapi dengan hujan yang sering turun belakangan ini, dipastikan kondisi tersebut masih terus berlangsung.
SMAN2 Birem Bayeun sebenarnya tidak terlalu jauh dari jalan Nasional Medan-Banda Aceh. Hanya berjarak 7,8 kilometer atau sekitar 22 menit perjalanan.

Tapi dari panjang ruas jalan Lintas Alue Sentang-Alue Punti itu, hanya sepanjang 1 kilometer pertama yang baru teraspal.
Sisanya masih berupa jalan tanah. Berdebu ketika kemarau, becek disaat musim penghujan.
Semakin mendekati sekolah yang berada di atas bukit, medan yang harus dilalui juga semakin sulit. Selain menanjak, tanah menjadi liat, lengket, licin, dan becek.
Dalam sebuah video yang direkam guru SMN2, terlihat para guru terpaksa harus berjalan kaki menuju sekolah.
Sebagian ada yang melepas sepatu, sebagian lainnya memilih membungkus sepatu mereka dengan plastik.
Menurut Wakil Kepala Sekolah SMN2 Birem Biyeun, Jasri, kondisi jalan saat video itu direkam sebenarnya sudah lebih baik, karena telah dilakukan perbaikan dan perataan.
Baca juga: Banleg DPRA Usul Iuran Haji dan Umrah Disetor ke Bank Aceh Syariah
Baca juga: Ini Data Dua Pekerja Migran Ilegal Asal Aceh yang Ditangkap TNI AL di Perairan Sumut
Baca juga: Hari Ini Aceh ‘Kuasai’ Hampir Semua Arena MTQ Nasional di Padang
Sebelum dilakukan perbaikan, medan jalan lebih sulit lagi. Jalan dipenuh kubangan akibat lintasan truk pengangkut sawit.
Tetapi meski saat ini kondisi jalan sudah lebih baik, sepeda motor dipastikan akan sangat sulit melintas.
"Kami tidak berani bawa sepeda motor. Selain karena becek dan licin, jalan tersebut adalah tanjakan. Trail saja mungkin agak kesulitan," imbuh Jasri.
Hujan memang telah menjadi kekhawatiran tersendiri bagi para siswa dan guru di sekolah tersebut.
Seorang guru honor di sekolah itu mengaku was-was setiap berangkat ke sekolah. Ia terlebih dahulu akan menghubungi guru lainnya yang tinggal berdekatan dengan sekolah.
"Biasanya sebelum ke sekolah, saya tanya dulu ke kawan-kawan yang tinggal dekat sekolah, ada hujan apa tidak tadi malam," ujar guru perempuan itu.
Baca juga: Simak, Cara Membedakan Madu Asli dan Palsu, Ini 6 Manfaatnya untuk Kesehatan Tubuh
Baca juga: Guru Honorer Dapat Subsidi Rp 2,4 Juta
Baca juga: Mendikbud Akan Naikkan Gaji dan Angkat Satu Juta Guru Honorer Jadi PNS, Ini Formasinya
"Karena kalau hujan, kami bisa bawa persiapan sendal dan plastik," imbuh bu guru.
Guru tersebut juga membenarkan status salah satu siswanya yang tidak bisa hadir sekolah karena kondisi jalan yang becek.
"Saat musim hujan memang banyak siswa yang tidak bisa hadir ke sekolah," sebutnya.
Wakil Kepala Sekolah SMN2 Birem Biyeun, Jasri, total jumlah siswa di sekolahnya sebanyak 132 orang.
"Kalau dalam kondisi hujan atau setelah hujan, presentasi kehadiran siswa memang lebih sedikit," ujar Jasri.
Kondisi jalan yang rusak tersebut diakuinya sudah berlangsung sejak sekolah didirikan tahun 2016 lalu.
"Saya baru bertugas sejak Oktober 2019, tapi menurut cerita rekan-rekan sudah sejak dulu, sejak sekolah didirikan tahun 2016," ungkap Jasri.
Baca juga: Israel Terus Maju Bangun Perumahan Baru di Jerusalem Timur, Jelang Berakhirnya Masa Tugas Trump
Baca juga: Polisi Masih Buru Pelaku Pembacokan di Lambaro, Aceh Besar, Foto Tersangka Disebar ke Polres Se-Aceh
Baca juga: Buku Jejak Dakwah Sultan Malikussaleh Kupas Era Keemasan Kerajaan Samudra Pasai, Bisa Jadi Referensi
Perbaikan jalan, lanjut dia, hanya dilakukan seadanya. Berupa pemerataan dan penimbunan kubangan di tengah jalan.
SMAN2 Rantau Selamat
Jalan lintas Alue Sentang-Alue Punti itu ternyata tidak hanya menjadi akses ke SMAN2 Birem Bayeun, tetapi juga menuju ke SMAN2 Rantau Selamat.
"Makin masuk ke dalam, medan jalan akan semakin berat," ungkap Jasri.
Jasri mengaku belum pernah masuk ke dalam, tetapi dia mengirimkan sebuah link YouTube yang menggambarkan kondisi jalan menuju SMAN2 Rantau Selamat.
Dalam video YouTube itu, jalan terlihat penuh dengan kubangan. Mobil yang melintas juga harus dimodifikasi khusus. Itupun beberapa kali tersangkut di tengah jalan.
Ya, itulah secuil gambaran kondisi mirisnya dunia pendidikan di Aceh. Terkadang bukan guru atau siswa yang malas hadir, tetapi karena infrastruktur yang tidak mendukung.
Salah siapa?(*)
