Internasional
Pemerintah Azerbaijan Kecam Penduduk Armenia Bakar Rumah Sebelum Eksodus
Pemerintah Azerbaijan, Minggu (15/11/2020) mengeluarkan kecaman keras terhadap penduduk Armenia yang membakar rumah mereka sendiri.
SERAMBINEW.COM, BAKU - Pemerintah Azerbaijan, Minggu (15/11/2020) mengeluarkan kecaman keras terhadap penduduk Armenia yang membakar rumah mereka sendiri.
Azerbaijan telah menunda pengambilan kendali atas wilayah yang diserahkan oleh Armenia dalam perjanjian gencatan senjata.
Tetapi mengecam warga sipil yang meninggalkan daerah itu karena membakar rumah dan melakukan apa yang disebut "teror ekologi".
Gencatan senjata mengakhiri enam minggu pertempuran sengit antara Azerbaijan dan Armenia atas wilayah Nagorno-Karabakh dan wilayah di luar perbatasan resminya yang telah di bawah kendali pasukan Armenia sejak 1994.
Perjanjian tersebut meminta Azerbaijan untuk mengambil kendali atas wilayah terpencil.
Yang pertama, Kelbajar, diserahkan pada Minggu (15/11/2020), seperti dilansir The Telegraph.
Baca juga: Azerbaijan Perpanjang Batas Waktu Penarikan Penduduk Armenia, Eksodus Warga Berlanjut
Tetapi Azerbaijan setuju untuk menunda pengambilalihan tersebut hingga 25 November setelah ada permintaan dari Armenia.
Pembantu presiden Azerbaijan Hikmet Hajiyev mengatakan kondisi cuaca yang buruk membuat penarikan pasukan Armenia dan warga sipil sulit di sepanjang jalan tunggal.
Karena harus melalui wilayah pegunungan yang menghubungkan Kelbajar dengan Armenia.
Setelah perjanjian diumumkan banyak penduduk yang putus asa.
Mereka bersiap mengungsi dengan membakar rumah mereka agar tidak dapat digunakan oleh orang Azerbaijan yang akan pindah.
"Armenia merusak lingkungan dan objek sipil, kerusakan lingkungan dan teror ekologi harus dicegah," kata Hajiyev.
Sebelum perang separatis yang berakhir pada tahun 1994, Kelbajar dihuni hampir secara eksklusif oleh orang Azerbaijan.
Baca juga: Pasukan Keamanan Gagalkan Percobaan Pembunuhan Terhadap Perdana Menteri Armenia
Tapi wilayah itu kemudian dikuasai Armenia dan orang-orang Armenia masuk.
"Penempatan dan pemukiman penduduk Armenia di wilayah pendudukan wilayah Kelbajar adalah ilegal ... ", katanya.
"Semua pemukiman ilegal di sana harus digusur," kata Hajiyev.
Pembaruan kontrol Azerbaijan yang akan segera terjadi menimbulkan kekhawatiran yang luas tentang nasib situs budaya dan agama Armenia.
Terutama Dadivank, Gereja Apostolik Armenia yang terkenal yang berdiri sejak abad kesembilan.
Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev meyakinkan Presiden Rusia Vladimir Putin, yang merundingkan gencatan senjata dan mengirimkan sekitar 2.000 pasukan penjaga perdamaian, bahwa gereja-gereja Kristen akan dilindungi.
Baca juga: Penduduk Armenia Bumi Hanguskan Rumah Mereka Sendiri yang Diserahkan ke Azerbaijan
"Umat Kristen Azerbaijan akan memiliki akses ke gereja-gereja ini," kata kantor Aliyev dalam pernyataannya hari Minggu.
Azerbaijan adalah sekitar 95 persen Muslim dan Armenia adalah mayoritas Kristen.
Azerbaijan menuduh orang-orang Armenia menodai situs-situs Muslim selama puluhan tahun di Nagorno-Karabakh dan wilayah sekitarnya, termasuk menampung ternak di masjid.(*)