Internasional

Kanselir Jerman Menghadapi Pemberontakan Dari Pemimpin Regional dan Pengusaha

Kanselir Jerman Angela Merkel menghadapi pemberontakan dari para pemimpin regional yang menolak pembatasan baru virus Corona.

Editor: M Nur Pakar
Reuters
Kanselir Jerman Angela Merkel (kiri) dan Perdana Menteri Negara Bagian Federal Bavaria, Markus Soeder dalam pertemuan virtual pembatasan baru virus Corona, Senin (16/11/2020). 

“Ini bukan proposal yang telah dibahas atau disepakati dengan negara bagian," ”tulis Manuela Schwesig, perdana menteri regional Mecklenburg-West Pomerania, di Twitter.

"Di sisi lain, tidak proporsional berkaitan dengan anak-anak, remaja dan sekolah," tambahnya,.

Tindakan seperti itu oleh kanselir mengarah pada ketidakpastian, ujarnya.

"Suasana di pertemuan itu sangat buruk," sumber yang dekat dengan Armin Laschet, kepala negara bagian terpadat di Jerman, Rhine-Westphalia Utara.

Baca juga: Kasus Virus Corona Meksiko 1 Juta Lebih, Pejabat Tuding Pemeriksaan Massal Buang Waktu dan Uang

Salah satu langkah yang berhasil mendapatkan dukungan dari para pemimpin daerah adalah himbauan dari Merkel agar orang Jerman mengisolasi diri jika mengalami flu biasa, batuk atau pilek.

Tapi nasihat itu diejek oleh para pemimpin bisnis.

"Saya harap Anda sadar bahwa setiap orang sedang demam saat ini," tulis Asosiasi Pengusaha Jerman dalam sebuah surat kepada Merkel.

“Terus terang: kami harus melakukannya tanpa setiap karyawan yang menelepon di pagi hari dan mengatakan dia sedang flu," tambahnya.

"Ini akan secara efektif melumpuhkan semua bisnis dalam waktu singkat,” ujarnya.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved