Harimau Muncul Lagi di Subulussalam

Muncul Kembali dan Terkam Sapi, Begini Rentetan Konflik Harimau dengan Manusia di Subulussalam

Ternak sapi yang dimangsa tersebut milik warga bernama Gunawan Cibro. Peristiwa itu diperkirakan terjadi sekitar pukul 01.00 WIB atau jelang dini hari

Penulis: Khalidin | Editor: Mursal Ismail
For Serambinews.com
SISA bangkai ternak sapi warga yang diterkam harimau sumatera, Sabtu (21/11/2020) di Desa Lae Motong, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam.  

Kepala BKSDA Aceh, Agus Arianto yang dikonfirmasi Serambinews.com via telepon selulernya membenarkan tertangkapnya salah satu kawanan harimau sumatera yang selama ini berkeliaran di permukiman penduduk.

Harimau diperkirakan masuk dalam perangkap yang dipasang tim BKSDA sekitar pukul 22.00 WIB malam tadi. “Iya, memang ada satu yang sudah tertangkap, sekitar pukul 22.00 WIB lah lebih kurangnya,” kata Agus Arianto

Namun, beberapa hari setelah ditangkap, BKSDA Aceh mengkonfirmasi mentranslokasi atau melepasliarkan harimau sumatera yang berhasil ditangkap di Desa Singgersing, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam.

Menurut Agus Arianto harimau tersebut akan dilepasliarkan kembali setelah dilakukan pemeriksaan kondisi kesehatan dan lainnya menyeluruh.

Tapi hanya berselang beberapa pekan, harimau sumatera dilaporkan kembali muncul ke permukiman penduduk dan memangsa ternak warga di Desa Darul Makmur, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam.

”Iya, harimau kembali muncul dan memangsa ternak warga,” kata Rahmat Fadly, Camat Sultan Daulat yang dikonfirmasi Serambinews.com, Sabtu (18/4/2020).

Menurut Camat Rahmat, berdasarkan laporan yang diterimanya harimau tersebut muncul pada Selama malam lalu.

Bukan sekadar muncul namun binatang buas tersebut turut memangsa dua ekor kambing warga di sana. Selain itu, kata Rahmat, harimau juga dilaporkan melukai seekor lembu warga di daerah tersebut.

Mengenai masalah ini, Rahmat mengaku sudah melaporkan kepada pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) wilayah II Subulussalam.

Tim BKSDA sudah turun ke lokasi dan memasang kamera trap guna mendeteksi harimau terkait.

Rahmat belum mendapat informasi jumlah harimau yang masuk ke permukiman penduduk wilayah pimpinannya itu apakah memiliki kawnaan atau tunggal.

”Soal jumlah belum tau, sekarang BKSDA sudah turun dan memasang kamera trap untuk mendeteksi,” ujar Rahmat

Sebelumnya, dua pekan lalu juga sempat heboh kabar tiga warga Jambi Baru di Sultan Daulat yang melihat harimau saat bekerja di hutan.

Ketiga warga ini terjebak sehingga arus memanjat pohon kayu untuk menghindari serangan harimau. Ketiganya pun berhasil lolos setelah malam dan dikabarkan selamat.

Kemudian, beberapa waktu lalu jejak harimau juga ditemui di Desa Suka Maju, Desa Bawan dan Gunung Bakti.

Selanjutnya tim BKSDA Aceh bersama mitra WCS-IP, FKL dan Polres Aceh Selatan Senin (15/6/2020) berhasil menangkap seekor harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae).

Harimau itu ditangkap di Desa Jambo Dalem, Kecamatan Trumon Timur. Harimau ini sebelumnya sempat meresahkan masyarakat setempat karena berkeliaran ke permukiman penduduk di sana.

Kepala BKSDA Aceh Agus Arianto, S.Hut dalam siaran persnya kepada Serambinews.com, membenarkan penyelamatan seekor harimau sumatera di Desa Jambo Dalem, Kecamatan Trumon Timur, Kabupaten Aceh Selatan.

Menurut Agus penangkapan yang dalam istilah BKSDA penyelamatan tersebut dengan menggunakan kandang jebak (boxtrap).  

Dikatakan, upaya penyelamatan ini dilakukan berdasarkan hasil analisis tim teknis lapangan maupun dokter hewan yang terdiri dari BKSDA Aceh, WCS-IP, dan FKL melalui foto dan video camera trap. 

Hewan tersebut, kata Agus merupakan Harimau Sumatera yang selama ini berkonflik di Desa Kapa Seusak dan Desa Jambo Dalem, Kecamatan Trumon Timur, Kabupaten Aceh Selatan yang terjadi sejak akhir bulan Maret 2020.

Berdasarkan hasil observasi awal oleh tim dokter hewan di lapangan, diketahui bahwa Harimau Sumatera tersebut berjenis kelamin betina dengan perkiraan umur 4 tahun dan berat 80 kg.

Guna mendapatkan kepastian kondisi kesehatannya, tim dokter telah melakukan pengambilan sampel darah untuk diperiksakan di laboratorium.

Kini, harimau sumatera kembali menggemparkan masyarakat. Pasalnya, kucing besar itu muncul kembali dan kali ini di lokasi berbeda yang terpaut 65 kilometer dari perbatasan Aceh Selatan.

Sekadar informasi, Desa Bawan berbatasan dengan Desa Pasir Belo yang berada dekat kawasan hutan ekosistem Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL). Di TNGL selain harimau juga terdapat gajah sumatera termasuk badak.

Tahun 2015 lalu, seorang warga yang sehari-hari bekerja sebagai penjaga kebun, Hariyadi (50), dilaporkan tewas akibat diinjak gajah di areal perkebunan Desa Bawan, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam.

Lantaran itu, warga meminta agar pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) segera menangkap atau menghalau harimau sumatera tersebut.  (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved