Berita Aceh Malaysia
Pertama Sejak 1981, Warga Aceh di Malaysia Tidak Gelar Kenduri Maulid, Ini Penjelasan Datuk Mansyur
Keputusan ini diambil menyusul kebijakan Kerajaan Malaysia yang masih membatasi terjadinya pengumpulan orang, guna mencegah penyebaran Covid-19.
Penulis: Zainal Arifin M Nur | Editor: Zaenal
BACA JUGA: Ribuan Kuburan Muslim Ditemukan di Aragon Spanyol, Jejak Islam yang Hilang di Negeri Matador
Pertama Dalam 39 Tahun
Presiden Komunitas Melayu Aceh Malaysia (KMAM), Datuk Mansyur Bin Usman mengatakan, berdasarkan catatannya, ini merupakan pertama kalinya warga Melayu Aceh tidak melaksanakan kenduri Maulid Nabi Muhammad, dalam 39 tahun terakhir.
“Seingat saya, kenduri Maulid pertama kali dilaksanakan oleh warga Aceh dan Melayu keturunan Aceh pada tahun 1981 di Kampung Baru Kuala Lumpur dan Kampung Kayu Ara di Seremban, Negeri Sembilan,” ungkap pria kelahiran Aceh Utara ini.
Semenjak itu, masyarakat Melayu Aceh setiap tahun melaksanakan perayaan Maulidurrasul secara meriah.
Hingga tahun 2019 lalu, perayaan Maulidurrasul yang dilaksanakan masyarakat Melayu Aceh berlangsung di hampir 50 titik di seluruh semenanjung Malaysia.
Namun, tahun ini tradisi itu terhambat karena keadaan darurat pandemi Covid-19.
Baca juga: Warga Aceh di Malaysia Gelar 17 Kali Kenduri Maulid Nabi Muhammad SAW, Catat Jadwal dan Lokasinya

Baca juga: Malaysia Jadi Negara Prioritas yang Akan Mendapatkan Vaksin Covid-19 dari China
Baca juga: Malaysia Mulai Terima Pasien Berobat, Hanya untuk Rumah Sakit Tertentu
Sebagai muslim dan pencinta Nabi, masyarakat Melayu Aceh di Malaysia sangat bersedih hati karena tidak bisa melaksanakan kenduri untuk merayakan hari kelahiran Sang Penghulu Alam, Rasulullah Muhammad Shallallahu’alaihi wasssalam.
“Tapi kita juga sangat faham dengan apa yang sedang dihadapi umat manusia saat ini. Sehingga pihak Kerajaan pun tidak membuat kenduri Maulid. Padahal tahun-tahun sebelumnya, Kerajaan sangat menggalakkan upacara perayaan Maulidurrasul ini,” ungkap Datuk Mansyur.
Ia menambahkan, setiap kali komunitas Melayu Aceh membuat Maulidurrasul, selalu mengurus izin dari pihak Bandaraya dan kepolisian.
Maka, ketika pihak Kerajaan membatasi kegiatan keramaian, maka dipastikan pihak Bandaraya dan kepolisian, tidak akan mengeluarkan izin untuk kegiatan kenduri dan acara keramaian.(*)
Baca juga: Kisah Warga Aceh di Malaysia di Tengah Lockdown , Dari Kesulitan Makan Hingga Bagi-bagi Bantuan
Baca juga: Bahas Pemulangan Warga Aceh di Malaysia, Mualem Temui Kepala BNPB, Ini Hasilnya