Luar Negeri
Azerbaijan Rebut Kembali 3 Distrik di Nagorno-Karabakh, Presiden Ilham Aliyev: Kemenangan Bersejarah
Azerbaijan menyelesaikan perebutan kembali tiga distrik di Nagorno-Karabakh setelah menandatangi perjanjian gencatan senjata Armenia.
SERAMBINEWS.COM, BAKU – Azerbaijan menyelesaikan perebutan kembali tiga distrik di Nagorno-Karabakh setelah menandatangi perjanjian gencatan senjata Armenia.
Konflik antara Azerbaijan dan Armenia di Nagorno-Karabakh sejak Agustus akhirnya menemui titik usai setelah kedua belah pihak menandatangani gencatan senjata yang ditengahi oleh Rusia.
Armenia setuju untuk menyerahkan Lachin, Agdam, dan Kalbacar sebagai bagian dari perjanjian ditandatangani pada 9 November tersebut.
Melalui perjanjian tersebut, Agdam resmi diambil alih Azerbaijan pada 20 November, disusul Kalbacar lima hari kemudian.
Distrik terakhir, Lachin, resmi kembali ke Azerbaijan pada 1 Desember.
Ketiga distrik tersebut sempat dikuasai hampir seperempat abad lamanya oleh etnik Armenia yang memisahkan diri di wilayah Nagorno-Karabakh.
Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev, dalam pidatonya kepada rakyat pada Selasa (1/12/2020), memuji perebutan kembali atas Lachin sebagai kemenangan yang bersejarah.
Kesepakatan itu juga memungkinkan Azerbaijan untuk tetap menguasai wilayah di sekitar Nagorno-Karabakh yang direbut dalam pertempuran terbaru antara Azerbaijan dan Armenia.
Rusia menerjunkan hampir 2.000 personel penjaga perdamaian alias peacekeeperes untuk memantau perjanjian gencatan senjata antara Azerbaijan dan Armenia.
Selain itu, personel peacekeepers Rusia juga membantu pemulangan pengungsi dan memastikan mereka melintas dengan aman melalui Koridor Lachin yang menghubungkan Nagorno-Karabakh dan Armenia.
Rusia dan Turki menandatangani kesepakatan untuk mendirikan pusat pemantauan bersama guna memastikan pemenuhan kesepakatan gencatan senjata antara Azerbaijan dan Armenia.
Hal itu disampaikan oleh Kementerian Pertahanan Turki pada Senin sebagaimana dilansir dari Radio Free Europe Radio Liberty.
Konflik antara Azerbaijan dan Armenia pecah di Nagorno-Karabakh sejak keruntuhan Uni Soviet pada dekade 1990-an.
Konflik tersebut berakhir ketika kedua negara menandatangai gencatan senjata pada 1994.
Setelah perjanjian itu ditandatangani, etnik Armenia mengontrol wilayah Nagorno-Karabakh.
Namun PBB masih mengakui Nagorno-Karabakh sebagai bagian dari Azerbaijan.
Kendati demikian, perjanjian gencatan senjata terbaru antara kedua negara belum menyelesaikan status Nagorno-Karabakh secara keseluruhan.
Di sisi lain, Rusia memiliki hubungan yang luas dengan Armenia dan Azerbaijan, namun memberikan jaminan keamanan kepada Yerevan.
Sementara itu Turki merupakan pendukung yang kuat dari Azerbaijan.
Baca juga: Warga Azerbaijan Korban Perang 1990-an Ingin Kembali Pulang, Jika Rumah Masih Ada
Baca juga: VIDEO - Kota Shusha Kembali ke Pangkuan Azerbaijan dari Pendudukan Armenia, Erdogan Ucapkan Selamat
4 Warga Sipil Azerbaijan Terbunuh Terkena Ranjau Darat Armenia
Empat warga sipil Azerbaijan terbunuh pada Sabtu (28/11/2020).
Mereka tewas setelah mobil mereka menabrak ranjau darat yang ditanam oleh tentara Armenia di wilayah Nagorno-Karabakh yang disengketakan, kata jaksa penuntut Azerbaijan.
Insiden itu terjadi di sebuah desa di distrik Fizuli, seperti yang dilansir dari AFP pada Sabtu (28/11/2020).
"Tambang itu ditanam oleh angkatan bersenjata Armenia selama mereka mundur," kata jaksa itu, menambahkan bahwa itu adalah ranjau anti-tank.
Pernyataan itu menyebut insiden itu sebagai "jenis provokasi baru" dari Armenia.
Berbatasan dengan Iran, Fizuli termasuk di antara distrik yang diklaim oleh pasukan Armenia dalam perang 1990-an.
Distrik yang menyaksikan separatis mendeklarasikan kemerdekaan atas wilayah Nagorno-Karabakh dan beberapa wilayah sekitarnya.
Azerbaijan merebut kembali Fizuli dalam bentrokan baru atas Karbakh yang dimulai pada akhir September dan berlangsung selama 6 pekan, merenggut lebih dari 4.000 nyawa.
Pada 9 November, kemudian kedua negara pecahan Uni Soviet itu menandatangani kesepakatan perdamaian yang ditengahi Moskwa pada 9 November.
Kesepakatan itu menandai berakhirnya pertempuran sengit selama berminggu-minggu.
Selain itu, mencatatkan bahwa Armenia akan menyerahkan beberapa wilayah yang berada di bawah kendali separatis selama lebih dari 3 dekade kepada Baku.
Baca juga: Cuti Akhir Tahun Ada Perubahan, 28 Sampai 30 Desember 2020 Hari Efektif Kerja
Baca juga: Kapten Kapal Didakwa Pembunuhan Mengerikan, 34 Orang Tewas Terjebak di Bawah Dek Kapal
Baca juga: Jelang Pilkada 2022, Ketua Umum PNA Irwandi Instruksikan Semua Kader Lakukan Konsolidasi Internal
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "3 Distrik di Nagorno-Karabakh Resmi Diambil Alih, Presiden Azerbaijan: