Kesehatan
Kenali Tanda dan Risiko Migrain Hingga Cara Mengobati, Ini Penjelasan Lengkap Dokter Spesialis Saraf
Penanganan yang tepat sangat diperlukan, terutama apabila migrain terjadi berulang kali.
Biasanya migrain ditandai dengan nyeri kepala pada satu sisi kepala, berintensitas sedang hingga berat, terasa berdenyut, serta akan mengalami perburukan jika melakukan aktivitas fisik. Durasi serangan akan terjadi pada 4-72 jam.
Irawati mengatakan, durasi migrain yang cukup lama bisa terjadi apabila tidak dilakukan pengobatan dengan benar.
Karena itu, seseorang perlu mengetahui kondisi nyeri kepala yang dialami karena setiap nyeri kepala membutuhkan penanganan yang berbeda-beda.
Gejala dan tanda migrain
Setidaknya ada tiga jenis nyeri kepala yang perlu diketahui. Selain migrain, nyeri kepala lain adalahnyeri kepala tension dan nyeri kepala kluster.
Nyeri kepala tension terasa seperti ditekan dan diikat pada bagian kepala dengan tingkat keparahan ringan sampai sedang.
Biasanya jenis nyeri kepala ini tidak memengaruhi aktivitas yang dilakukan.
Nyeri kepala ini berbeda dengan migrain karena terasa di seruruh kepala dan nyeri sering terasa sampai ke tengkuk. Durasinya bisa terjadi selama 30 menit sampai berhari-hari.
Lain halnya dengan nyeri kepala kluster. Nyeri ini terasa seperti ditusuk-rusuk dengan tingkat keparahan berat sampai sangat berat.
Nyeri akan membaik justru jika seseorang melakukan aktivitas fisik.
Ini berbeda dengan migrain yang akan terasa lebih berat apabila melakukan aktivitas fisik.
Namun, nyeri kepala kluster ini biasanya juga terjadi hanya di satu sisi kepala dengan durasi yang singkat antara 30 menit sampai 3 jam.
“Hingga saat ini penyebab pasti migrain belum sepenuhnya dipahami.
Namun dari berbagai teori menyebutkan, migrain terjadi karena adanya gangguan neurologis yang memicu terjadinya peradangan neurogenik dalam otak,” kata Irawati.
Selain itu, ada beberapa faktor risiko dari migraine, antara lain keturunan, jenis kelamin yakni lebih sering terjadi perempuan, usia muda, dan obesitas.
Migrain juga bisa terjadi jika dipicu oleh sejumlah kondisi, seperti stres, bau-bauan, waktu makan yang terlambat, waktu tidur yang tidak sesuai, aktivitas fisik yang salah, serta suhu panas.