Berita Internasional

Siap-siap! Daging Ayam Hasil Rekayasa di Laboratorium Bakal Beredar, Diklaim Lebih Bersih dan Steril

Berbeda dengan daging pada umumnya, produk daging ayam tersebut dihasilkan tanpa menyembelih hewan.

Editor: Saifullah
Daging Ayam 

SERAMBINEWS.COM - Daging ayam adalah salah satu makanan yang banyak dikonsumsi manusia di seantero dunia, tak terkecuali di Indonesia.

Produk makanan olahan berbahan baku daging ayam cukup banyak beredar, seperti ayam goreng, bakso ayam, hingga sate ayam.

Selama ini, produksi daging ayam itu berasal dari peternakan ayam yang dikembangbiakkan secara alamiah.

Namun tampaknya produksi daging ayam alami itu akan segera dapat saingan. Pasalnya, saat ini sudah ada daging ayam hasil rekayasa di laboratorium.

Bahkan, Singapore Food Agency sebagai pengawas peredaran produk makanan di Singapura telah menyetujui penjualan daging ayam yang diproduksi di bioreaktor oleh Eat Just, perusahaan asal AS.

Baca juga: Arab Saudi Siap Mencari Resolusi Diplomatik dan Ketegangan Regional, Khususnya Palestina

Baca juga: Arab Saudi Pugar Empat Masjid Bersejarah di Qassim

Baca juga: Mantap! Anies Kembali Bersinar di Dunia Internasional, Kini Ditunjuk Jadi Komite Pengarah C40 Cities

Berbeda dengan daging pada umumnya, produk daging ayam tersebut dihasilkan tanpa menyembelih hewan.

Melansir CNN.com, Rabu (2/12/2020), daging ayam tersebut tidak berasal dari pemotongan ayam pada umumnya, melainkan diambil dari sel-sel hewan yang ditanam dalam bioreaktor berkapasitas 1.200 liter.

Untuk mendapatkan sel hewan tidak perlu memotong ayam karena bisa diambil dari biopsi hewan hidup.

Setelah itu, sel hewan tersebut dikombinasikan dengan bahan-bahan nabati untuk memberikan suplai nutrisi pada ‘calon daging’ di sebuah media tanam, hingga berkembang sel-sel baru yang menjadi daging ayam.

Selain Eat Just, terdapat perusahaan lain yang juga memiliki produksi makanan hasil rekayasa laboratorium.

Baca juga: Indonesia Berada di Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 Bersama Malaysia, Thailand & Uni Emirat Arab

Baca juga: Jose Mourinho Semprot Juergen Klopp dan Pep Guardiola, Ini Penyebabnya

Baca juga: Tanpa Sergio Ramos, Lini Belakang El Real Berbahaya Hadapi Sevilla

Beberapa perusahaan itu di antaranya adalah supermeat.com, Memphis Meats, Mosa Meat, dan Aleph Farms.

Upaya merekayasa daging dari sel hewan ini diawali oleh Prof Mark Post, akademisi dari Maastricht University, Belanda yang mengembangkan daging burger pada 2013.

Daging hasil rekayasa laboratorium tersebut dikembangkan oleh para ilmuwan untuk mengurangi dampak industri peternakan terhadap lingkungan.

Selain itu, para ilmuwan juga memperhatikan bahwa industri peternakan juga melakukan kekejaman. Terdapat sekitar 130 juta ayam dan 4 juta babi yang disembelih setiap harinya.

Bagi sebagian orang yang ingin meminimalisir dampak lingkungan dari industri peternakan dan menghindari kekejaman terhadap hewan, mereka beralih menjadi vegan (vegetarian).

Baca juga: Cuaca Dingin Menyapu Beberapa Wilayah Arab Saudi, Mengganti Panas Terik

Baca juga: Christine Hakim Raih Piala FFI 2020, Sebagai Pemeran Pendukung Perempuan Terbaik

Baca juga: Sepakbola Tarkam Dipadati Kerumunan Penonton, Kapolsek Dicopot, Camat dan Lurah Kena Sanksi

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved