Negaranya Miskin dan Rakyat Hidup Menderita, Ternyata Kehidupan Pejabat Timor Leste Sangat Mewah

Baik pemerintah maupun oposisi negara tersebut, tidak tertarik untuk mengubah undang-undang yang dianggap menguntungkan pejabat itu.

Editor: Amirullah
Freepik
(ilustrasi) Timor Leste 

SERAMBINEWS.COM - Tahun 2014, Xanana Gusmao pernah menyatakan diri untuk pensiun sebagai pejabat Timor Leste sekaligus dunia politik.

Hal itu dianggap mengancam gejolak politik di Timor Leste pada saat itu.

Pasalnya, Xanana Gusmao adalah orang yang dianggap sangat vokal dalam menyuarakan kemerdekaan Timor Leste, dan juga dianggap pendiri Timor Leste.

Tahun 2012, Gusmao membentuk pemerintahan terbesar di Asia Pasifik dengan kabinet terdiri dari 55 anggota, di negara berpenduduk 1 juta.

Tak heran hal itu menyebabkan birokrasi negara tersebut kacau balau.

Baca juga: Terkait Rencana Seleksi Guru Honor Jadi ASN, Ini Permintaan PGRI Aceh Singkil

Baca juga: 3 Pria Berkomplotan Curi Truk Kotoran Sapi, Ternyata Seorang Pecatan Brimob & 2 Polisi Aktif

Bahkan Xanan Gusmao sendiri mengatakan, sebagian besar kementriannya hanya mampu mengunakan 30 persen dari anggaran tahunan mereka yang dialokasikan untuk kementerian.

Sementara pegawai negeri tidak digaji selama berbulan-bulan, dan ratusan penasihat internasional bekerja tanpa bayaran dalam setahun.

Sementara itu menukil Asia Sentinel, negara tersebut dianggap sebagai negara dengan paket gaji dan pensiunan paling jor-joran bagi politisinya.

Para pejabat khusus di negara tersebut seperti, menteri wakil menteri, anggota parlemen, hakim, dan pejabat senior lainnya berhak mendapatkan pensiunan seumur hidup.

Jumlahnya bervariasi mulai dari 2.500 dollar AS hingga 4.000 dollar AS (Rp35-56 juta), setelah menyelesaikan jabatannya lima tahun.

Baca juga: OTT Mensos Juliari Batubara, KPK Amankan Uang dalam 7 Koper, 3 Ransel, dan Amplop

Baca juga: VIRAL Video, Gara-gara Makan Buah Pir Fermentasi, Tupai Ini Jadi Teler

Namun tidak dijelaskan apakah jumlah tersebut diberikan per bulan, atau per tahun.

Sementara itu, pendapatan per modalnya adalah sekitar 3.335 dollar AS atau sekitar Rp47 juta.

Baik pemerintah maupun oposisi negara tersebut, tidak tertarik untuk mengubah undang-undang yang dianggap menguntungkan pejabat itu.

Malahan, mereka juga memfasilitasi pejabat dengan rumah mewah, mobil mewah, paket perjalanan ke luar negeri.

Padahal kondisi rakyatnya sungguh miris, pengangguran meningkat dan 71 persen penduduk Timor Leste menganggur, atau bekerja informal, menurut International Crisis Group, 2013.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved